Neng Farah: Anggota DPR 23 Tahun, LHKPN Rp 17 M, Anak Jenderal Polisi

10 Oktober 2019 12:50 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Farah Puteri Nahlia berfoto dengan warga. Foto: Facebook/@Farah Puteri Nahlia
zoom-in-whitePerbesar
Farah Puteri Nahlia berfoto dengan warga. Foto: Facebook/@Farah Puteri Nahlia
ADVERTISEMENT
"Perkenalkan, saya Hj. Farah Puteri Nahlia, M.Sc. Panggil saja saya Neng Farah," begitu kata pembuka di Facebook Farah, dikutip Rabu (9/10).
ADVERTISEMENT
Usia Farah baru 23 tahun, tepatnya dia lahir pada 2 Januari 1996. Namun, gadis yang menyematkan 'Hj' pada nama depannya itu sudah 9 hari menyandang status anggota DPR RI. Ya, Farah termasuk anggota DPR milenial dari PAN di parlemen 2019-2024.
Gadis yang menyelesaikan S2 di London, Inggris, bidang politik dan hubungan internasional itu, mengantongi suara fantastis mencapai 113.263 suara di dapil Jawa Barat IX, mencakup Subang, Majalengka, Sumedang.
Meski baru pertama maju, Farah dipercaya PAN maju di Pileg 2019 duduk di urutan nomor urut 1. Farah menyebut keberhasilannya masuk DPR di usia dini karena kerja keras selama Pileg.
"Selama 8 bulan kampanye serius di dapil, jadi saya benar-benar turun ke berbagai macam kampung atau dusun, ya kita cukup mendengarkan masyarakat di sini maunya apa sih," ucap Farah kepada kumparan, Kamis (10/10).
ADVERTISEMENT
Tak seperti anggota DPR milenial lain, orang tua Farah bukanlah politisi. Meski ayahnya ada jenderal polisi aktif yaitu Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigjen. Pol. Fadil Imran.
Brigjen Fadil Imran Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
"Ayah saya di Polri, bukan di politik ya. Itu kan beda. Dan ayah saya sama sekali enggak ada turun tangan. Saya juga di Jabar tiap hari sendirian dengan tim, saya mengurus tim dari awal. Jadi, menjelaskan itu, mungkin sekarang terlalu dini, tapi masih ada waktu sampai lima tahun ke depan insyaallah saya akan menunjukkan konsistensi saya," beber gadis kelahiran Jakarta itu.
ADVERTISEMENT
Menggalang 113 ribu suara memang tidaklah mudah. Farah mengaku memakai konsultan politik untuk memenangkan pertarungan Pileg melawan politisi senior di dapilnya. Dia juga membentuk jaringan ratusan relawan pemenangan di setiap desa.
Warga pendukung Farah Puteri Nahlia berfoto bersama. Foto: Facebook/@Farah Puteri Nahlia
Dengan latar belakang pendidikannya di luar negeri, dan pengalamannya magang di Kementerian Luar Negeri, membuat Farah terampil berkomunikasi dengan masyarakat.
"Saya pribadi dari dulu punya minat untuk kerja di pemerintahan. Di CV saya kalau dilihat sejak masih sekolah saya sudah jadi guru Bahasa Inggris di salah satu sekolah di Ubud. Saya juga pernah magang di Kementerian Luar Negeri. Passion saya ya di dunia pemerintahan," terangnya.
Selain usia yang masih muda, sosok Farah juga disorot karena dalam LHKPN dia memiliki harta lumayan Rp 17,2 miliar. Meski mayoritas hibah alias pemberian, yaitu tanah Rp 15,4 miliar dan mobil Mini Cooper 5 Door 5 Rp 950 juta.
ADVERTISEMENT
Namun soal LHKPN ini Farah tak berkomentar. "Cek saja,"
LHKPN Farah Puteri Nahlia. Foto: dok KPK
Saat ini, Farah masih dalam proses adaptasi dengan suasana parlemen. Menyiapkan ruang kerja, mengarahkan TA dan staf, hingga menunggu penunjukan komisi yang akan dia tempati.
"Minggu ini memang diberikan pilihan maunya di komisi mana, kalau saya mau di komisi sesuai latar belakang saya di komisi I dan di BKSAP, Baleg atau Banggar itu kita semua sudah lihat.
"Ya sesuai politik dan hubungan internasional, doain saja," tutupnya.
Farah Puteri Nahlia saat berbincang dengan warga. Foto: Facebook/@Farah Puteri Nahlia