Ngabalin: Prabowo Tidak Usah Kebelet Jadi Pemimpin

22 Juni 2018 11:14 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ali Mochtar Ngabalin di Mabes Polri (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ali Mochtar Ngabalin di Mabes Polri (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Istana menanggapi pernyataan Prabowo Subianto soal dana kampanye yang diperoleh dari BUMN serta penggelembungan proyek. Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mempersilakan Prabowo untuk memberikan pendapatnya.
ADVERTISEMENT
Namun, tudingan itu harus berdasarkan data yang jelas. "Silakan saja, kalau bisa dia pegang data di-publish aja. Di-publish, disiarkan saja ke publik. Toh kalau Anda tak menggunakan data dan fakta itu namanya fitnah," kata Ngabalin kepada kumparan, Jumat (22/6).
"Toh nanti silakan saja biar rakyat Indonesia bisa menilai kan siapa yang benar, siapa yang keliru. Enggak apa-apa. Kan normal-normal saja itu. Kita kan sudah terbuka di republik ini, alam ini sudah terbuka. Jadi biasa-biasa saja," lanjut dia.
Ngabalin menegaskan pernyataan Prabowo itu seperti orang kebelet mau jadi pemimpin. Walau semua orang mau jadi pemimpin namun tidak menggunakan cara-cara menyerang orang lain.
"Tidak usah kebelet gitu lho. Semua orang mau berkuasa, semua orang mau memimpin, tapi akhlak harus dipertimbangkan, dijaga dengan baik, tetapi jangan menyerang orang, menyudutkan orang untuk menaikkan elektabilitas," ucap Ngabalin.
ADVERTISEMENT
Politikus Golkar ini menyebut rakyat saat ini sudah pintar. Rakyat saat ini tidak bisa disesatkan oleh informasi-informasi yang tak berdasarkan data.
"Rakyat tidak boleh dibikin seperti orang yang tak mengerti apa-apa," tutur Ngabalin.
Prabowo Subianto (Foto: Faecbook/Prabowo Subianto)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (Foto: Faecbook/Prabowo Subianto)
Sebelumnya dalam siaran langsung di akun Facebooknya, Prabowo menjelaskan soal pendanaan politik Indonesia dari BUMN dan proyek-proyek yang dananya digelembungkan.
"Budaya politik sekarang lazimnya mencari dana dengan cara-cara yang justru dapat memundurkan perekonomian bangsa. Cara-cara menggunakan BUMN-BUMN, cara-cara menggunakan penggelembungan proyek-proyek yang nilainya Rp 200 miliar, dibuat jadi Rp 400 miliar. Ini yang mengakibatkan ekonomi kita tidak kuat dan tidak sehat," kata Prabowo dalam siaran langsung di akun Facebooknya, Kamis (21/6).
Untuk itu, ia meminta dukungan dana kepada para pendukungnya agar bisa bersaing di Pemilu mendatang. Sebab, dengan biaya politik yang mahal, dikhawatirkan calon-calon potensial akan kalah dengan calon yang memiliki dana besar dari sumber yang tidak layak.
ADVERTISEMENT