Ngabalin: Saya Harus Kasih Tahu Umat Islam, Pemerintah Ini Baik

24 Mei 2018 13:31 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ali Mochtar Ngabalin menjadi jubir Jokowi (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ali Mochtar Ngabalin menjadi jubir Jokowi (Foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ali Mochtar Ngabalin menjadi sorotan setelah diangkat Presiden Joko Widodo sebagai staf ahli utama di Kantor Staf Presiden (KSP). Politisi Partai Golkar ini menyebut ia bertugas merangkul kalangan Islam sebagai staf ahli utama KSP.
ADVERTISEMENT
Sebagai staf ahli utama, Ngabalin berkewajiban menyampaikan keberhasilan program-program pemerintah, khususnya kepada umat Islam.
"Saya harus kasih tahu kepada masyarakat, umat Islam, paling enggak komunitas saya, saya kan selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Koordinasi Mubalig Seluruh Indonesia. Saya bekas Ketua Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid 7 tahun," kata Ngabalin di Kantor Staf Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta, Kamis (24/5).
"Saya berkewajiban kasih tahu bahwa pemerintah ini baik, pemerintah ini menjalankan satu tugas yang mulia, wakil Tuhan di muka bumi. Itu bahasa normal, bahasa hukum. Nah, sebagai orang yang dituakan komunitas saya, saya bertanggung jawab. Kalau enggak kita bisa dihukum sama Allah," lanjut dia.
Ngabalin lalu mengimbau masyarakat untuk tidak mencaci maki pemerintah. Sebab, kata dia, pemerintah adalah representasi dari Tuhan.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah dalam konsep agama itu tidak boleh difitnah, dicaci maki. Menurut konsep Al-Quran dan Injil, Taurat, Zabur itu pemerintah itu adalah representasi Tuhan di muka bumi," ucap Ngabalin.
Karena hal itulah, Ngabalin mengajak masyarakat memberikan dukungan penuh kepada pemerintah agar Indonesia menjadi maju. Ngabalin juga mengajak umat Islam yang menjadi mayoritas di Indonesia juga harus memberikan dukungan ke pemerintah.
"Kalau bukan pemerintah yang mendatangi rakyat, maka rakyat yang mendatangi pemerintah. Untuk apa? Untuk duduk berunding bicara kemaslahatan bangsa dan negara. Kemaslahatan masyarakat karena itu dari masjid ke masjid, dari musala ke musala, saya punya latar belakang itu," imbuhnya.
Ngabalin mengungkapkan dirinya harus menyampaikan bahwa tidak ada kedzaliman yang dilakukan pemerintah ini. Tidak ada kebohongan, kemunafikan dan tipu menipu.
ADVERTISEMENT
"Tapi kenapa difitnah? Kenapa diceritain yang kebatilan? Taat kepada Allah, taat kepada rasul, dan kepada pemerintah harus diajak berdialog. Jangan difitnah, itu yang saya harus tampil untuk menjelaskan. Memfitnah, mengadu domba, mengobok-obok membuat hoaks, berita yang bohong," papar Ngabalin.
Ngabalin menceritakan dirinya sempat bicara ke Jokowi soal kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir. Misalnya, soal kelompok 212 yang beberapa kali mengkritik pemerintah Jokowi dengan aksi-aksi selama ini.
"Alhamdulilah kan mau apapun ceritanya kan sudah berjumpa juga dengan Bapak Presiden. Presiden Jokowi adalah juga umat, itu juga umat Rasul Muhammad SAW. Boleh didatangi dan bicara bagaimana cara menyelesaikan urusan bangsa dan negara," bebernya.
"Jadi tidak ada yang berseberangan tidak ada yang keras-kerasan untuk mengurus republik ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT