Ngabalin Sindir SBY: Belanda Masih Jauh

26 Juni 2018 19:23 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Paulina Pheras/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Paulina Pheras/kumparan)
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini Presiden Joko Widodo kerap diserang oleh berbagai macam kritikan salah satunya dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
ADVERTISEMENT
SBY menyebut pada Pilkada serentak 2018 ini TNI, Polri, BIN tidak netral. Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menganggap kritikan itu adalah hal biasa.
"Enggak apa-apa, enggak apa-apa. Namanya orang sedang menaikkan elektabilitas kan, tapi pemilunya masih belum. Masih jauh, Belanda masih jauh. Belum ada penetapan," kata Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/6).
"Kita juga di sinikan enggak kampanye, di KSP enggak kampanye, di sini juga enggak kampanye. Kayak presiden datang meninjau, melihat, melantik dan lain-lain, itu kan tugas-tugas negara yang harus dilakukan," lanjut dia.
Ali Mochtar Ngabalin menjadi jubir Jokowi (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ali Mochtar Ngabalin menjadi jubir Jokowi (Foto: istimewa)
Yang jelas, Ngabalin minta mereka mengkritik harus pakai data-data yang jelas serta bisa dipertanggung jawabkan. Ngabalin lalu mengungkapkan bila ada kekurangan pemerintah, ia minta agar dibicarakan.
ADVERTISEMENT
Karena Istana terbuka untuk masyarakat. Ngabalin yakin kritik yang dilontarkan keduanya bersifat membangun.
"Biasa normal, nanti saja Ali Mochtar aja yang cukup, asal datanya yang validitasnya bisa dipertanggungjawabkan, pemerintah dan presiden itu kan bukan malaikat, manusia biasa," ucap Ngabalin.
"Ada kurang, ada khilaf yang ini mari dong. Kan Istana ini terbuka untuk siapa saja, asal sifatnya adalah membangun, sifatnya adalah kritik-kritik yang konstruktif. Kita terima dengan baik," tuturnya.