Ngabalin soal Koalisi Keumatan: Jokowi Juga Umat

6 Juni 2018 19:32 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
PKS, PAN, Gerindra, dan PBB sedang memfinalisasi pembentukan koalisi keumatan untuk mengusung capres-cawapres baru di Pemilu 2019. Koalisi ini muncul setelah pertemuan Amien Rais, Prabowo Subianto, Rizieq Syihab dan Pengurus Alumni 212 (PA) di Makkah.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Staf Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan Jokowi juga merupakan bagian dari umat. Menurutnya, tidaklah pantas membedakan umat berdasarkan pilihan politik tertentu.
"Jokowi itu adalah umat, Presiden Jokowi itu umat Islam dan saya ingin katakan bahwa dikotomi antara umat adalah menjadi bagian yang tidak boleh dipisahkan dari semua umat manusia di negeri ini. Al-ummah (umat) itu seluruh anak bangsa yang bertuhan," kata Ngabalin, di Patra Jaya Tower, Jalan Jendral Gatot Suboroto, Jakarta Selatan, Rabu (6/6).
Untuk itu, Ngabalin meminta masyarakat untuk tidak terjebak dengan istilah yang dinilai menyesatkan.
"Sehingga stigma terhadap umat dan bukan umat itu tidak boleh terjadi, karena rakyat Indonesia tidak boleh tersesat," ujarnya
ADVERTISEMENT
Ngabalin menjelaskan, di pemilu 2019 seharusnya masyarakat menciptakan suasana yang damai. Selain itu, ia berharap tidak ada ancaman yang muncul jelang Pemilu 2019.
"Kumpulkan orang yang damai. Negeri dan rakyat Indonesia harus dapat info yang baik dan benar. Tidak boleh terjadi ada ancam menganacam terhadap persiapan pemilu yang akan datang," ujarnya
Ngabalin berharap menjelang pemilu masyarakat dapat lebih kritis melihat situasi yang ada. "Biar rakyat baca keadaan. Lihat fakta apa yang orang lakukan dan biar rakyat menilai. Kita kan belum masuk di wilayah itu, Belanda masih jauh," tutup Ngabalin