Ngabalin soal Lagu Potong Bebek Angsa Fadli Zon: Masa Kecilnya Depresi
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua DPR Fadli Zon membuat sindiran dengan mengubah syair lagu 'Potong Bebek Angsa' menjadi bermuatan politik. Menanggapi hal ini, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, menyeybut Fadli depresi dan hidup tak bahagia saat masa kanak-kanak. Sebab, memiliki ambisi dengan berprasangka buruk.
ADVERTISEMENT
"Yang lebih penting bisa dibayangkan masa kanak-kanaknya ini Si Fadli Zon depresinya luar biasa ini anak, karena seperti orang sangat bernafsu mengembangkan narasi, diksi yang penuh dengan prasangka buruk," jelas Ngabalin saat dihubungi kumparan, Kamis (20/9).
Menurut Ngabalin, sindiran Fadli dengan megubah beberapa kata di lagu Potong Bebek Angsa sangat memalukan dan tak beradab, karena tak menghargai karya cipta anak bangsa.
"Memalukan ya, tidak menghargai karya cipta anak bangsa yang telah menciptakan potong bebek angsa, malah diubah sesuka hatinya," kata Ngabalin.
"Memalukan ada pimpinan parlemen seperti Fadli Zon, anggota DPR yang terhormat tapi perilakunya kurang beradab," imbuhnya.
Ngabalin mengaku malu dengan sosok Fadli Zon yang disebutnya tak bermoral. "(Saya) sebagai mantan anggota DPR RI malu lembaga terhormat, anggota terhormat, (tapi) pimpinannya Wakil Ketua DPR seperti kanak-kanak," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Fadli menyebut ada sosok yang ingin dipilih kembali meski gagal mengurus bangsa. Pernyataan itu dia tuangkan dalam potongan lagu 'Potong Bebek Angsa' yang diubah liriknya.
Fadli tak secara rinci menyebut siapa sosok tersebut. Yang jelas, dia mengubah lirik lagu daerah Nusa Tenggara Timur tersebut dengan kata-kata beraroma Pilpres 2019.