Ngabalin soal Sindiran Amien ke Jokowi: Mau Lebaran Baiknya Tahan Diri

10 Juni 2018 9:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan Amien Rais. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan & Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Amien Rais. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan & Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketegangan antara Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dengan Presiden Joko Widodo tampaknya belum juga reda seiring dengan sindiran yang terus dilontarkan Amien. Staf Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Muchtar Ngabalin menilai, ada baiknya semua pihak baik pemerintah maupun tokoh masyarakat lainnya, termasuk Amien Rais. Terlebih, jelang perayaan Idul Fitri seperti sekarang ini.
ADVERTISEMENT
"Ini kan menyongsong satu Syawal yang penuh mubarak, penuh dengan hikmah, maka saya kira memang kita perlu semua pihak baik pemerintah, kami yang di Istana maupun para tokoh yang ada di luar untuk bersabar, menahan diri sejenak," kata Ngabalin saat dihubungi kumparan, Minggu (10/6).
"Sebab kalau kita terus balas pantun di publik, bagi saya ini pendidikan yang tak bagus dalam suasana begini kepada masyarakat. Kami-kami ini kan tokoh muslim, nanti banyak pihak yang menertawai kita, tidak pandai dalam berpolitik, tidak santun dalam berpolitik," ujar Ngabalin lagi.
Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Ngabalin memastikan, pemerintah selalu terbuka dengan kritik yang dilontarkan masyarakat. Menurutnya, pemerintah tak pernah merasa keberatan dan tak pernah terganggu dengan kritik yang disampaikan publik.
ADVERTISEMENT
"Saya kira pihak istana, presiden berkali-kali katakan bahwa tidak tabu dengan kritik, tidak terganggu dengan kritik, karena kritik itu adalah penting bagi pemerintah, bagi presiden, bagi istana sepanjang kritik-kritik yang dialamatkan ke istana dan Presiden by data by fakta," ujar Ngabalin.
"Kritik itu bukan berarti bahwa orang itu marah, orang itu benci, orang itu sakit hati, tapi kritik itu sesungguhnya bentuk dari rasa kasih sayang. Saya percaya itu diharapkan untuk pemerintah (bekerja) semakin bagus," pungkasnya.