Nikahi Siri Istri Orang, Kadus di Denpasar Didemo Warga

11 Januari 2019 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Dusun Wanasari, Denpasar, demo tuntut kepala dusunnya mundur. (Foto: Denita BR Matondang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Dusun Wanasari, Denpasar, demo tuntut kepala dusunnya mundur. (Foto: Denita BR Matondang/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga Dusun Wanasari (Kampung Jawa) mengeruduk kantor Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Barat, Denpasar, Bali, Jumat (11/1). Massa meminta Kepala Dusun (Kadus) Badrus Samsi dipecat lantaran menikahi secara siri istri orang lain.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, warga mulai berkumpul pukul 14.00 WITA di Kantor Desa. Para warga melakukan aksi orasi meminta Badrus segera dicopot dari jabatannya.
"Dengan ini kami memutuskan mosi tidak percaya kepada Kadus Badrus, karena berdasarkan fakta dan data telah meresahkan warga. Dengan ini kami meminta kepala dusun segera diturunkan," kata Marzuki selaku juru bicara warga Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, di lokasi.
Warga Dusun Wanasari, Denpasar, demo tuntut kepala dusunnya mundur. (Foto: Denita BR Matondang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Dusun Wanasari, Denpasar, demo tuntut kepala dusunnya mundur. (Foto: Denita BR Matondang/kumparan)
Marzuki mengatakan Badrus dinilai terbukti melakukan pernikahan siri dengan seorang perempuan yang telah bersuami. Meski telah mendapat restu dari istri, Badrus tetap dianggap tak bermoral.
Selain masalah moral, warga juga menganggap Badrus tak transparan dalam pengelolaan keuangan dusun. Terlebih soal pengelolaan uang Rp 30 juta saat serah terima jabatan dengan Kadus yang lama, Umar Dhani.
Kepala Desa Dauh Puri Kaja Nyoman Gede Risnawan. (Foto: Denita BR Matondang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Desa Dauh Puri Kaja Nyoman Gede Risnawan. (Foto: Denita BR Matondang/kumparan)
Marzuki mengatakan sebelumnya Kepala Desa Dauh Puri Kaja Nyoman Gede Risnawan telah berjanji untuk menyelesaikan masalah ini saat bertemu pada Selasa (8/1). Warga memberi Risnawan 3 x 24 jam, namun hingga saat ini tidak ada respons dari sang Kades.
ADVERTISEMENT
Pukul 14.30 WITA, perwakilan dari warga dan sejumlah tokoh adat selanjutnya melalukan pertemuan dengan Kades Risnawan didampingi Wakapolsek Denpasar Barat AKP I Nyoman Sugianyar Ardika.
Wakapolsek Denpasar Barat AKP I Nyoman Sugianyar Ardika. (Foto: Denita BR Matondang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolsek Denpasar Barat AKP I Nyoman Sugianyar Ardika. (Foto: Denita BR Matondang/kumparan)
Dalam pertemuan itu, menurut Sugianyar, Kades Risnawan meminta maaf karena belum bisa menyelesaikan masalah yang dikeluhkan warga lantaran belum mendapat jawaban dari pihak Kecamatan Denpasar Utara. Risnawan, menurutnya, berjanji memberikan jawaban dari pihak Kecamatan Denpasar Utara pada Senin (14/1).
"Saya hanya mendengar dan mengamankan situasi yang panas agar jadi dingin. Nanti bagaimana keputusan, Pak Camat. Sekarang bola panasnya di Pak Camat, karena hasil pengakuan desa sudah diserahkan ke camat cuma dari sana belum ada jawaban," kata Sugianyar.
Setelah pertemuan itu, sekitar pukul 15.00 WITA, para warga terlihat berangsur meninggalkan kantor desa tersebut.
ADVERTISEMENT