Ninoy Karundeng Pulang dengan Mobil, Salaman dengan Jemaah Masjid

8 Oktober 2019 19:59 WIB
Ninoy Karundeng di Polda Metro Jaya, Senin (7/10). Foto: Raga Imam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ninoy Karundeng di Polda Metro Jaya, Senin (7/10). Foto: Raga Imam/kumparan
ADVERTISEMENT
Relawan Jokowi, Ninoy Karundeng, mengaku diculik dan dianiaya sekelompok orang saat aksi unjuk rasa di Pejompongan, Senin (30/9) lalu. Setelah dilepaskan, Ninoy pun melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Ninoy juga mengaku motornya dirusak dan ditinggal di lokasi kejadian. Alhasil, ia harus pulang menggunakan mobil pikap.
"Saya dilepaskan karena sudah siang. Terus karena saya bawa motor di situ, motor saya minta diambilkan, parkir jauh. Nah, diambilkan sama mereka, tapi setelah itu motor saya dirusak dan kuncinya dibuang sehingga tidak ada jalan lain untuk saya. Pulang sendiri enggak bisa, motor tertinggal di situ," kata Ninoy di Polda Metro Jaya, Senin (7/10).
Namun, pengakuan Ninoy tersebut seolah bertolak belakang dari video yang menyebar. Dalam video tersebut, motor Ninoy dibawa menggunakan mobil pikap, sedangkan Ninoy duduk di kursi depan.
Ninoy Karundeng bersalaman dan meminta maaf saat dilepaskan. Foto: Dok. Istimewa
Dalam video itu, Ninoy juga terlihat bersalaman dengan beberapa orang. Saat itu, ia mengenakan pakaian cokelat dengan sorban di kepala dan menghampiri beberapa orang sambil menuju ke mobil pikap.
ADVERTISEMENT
"Ini mau kita antar pulang, nih motornya. Tobat ya, Bang. Yang bilang kita anarkistis, ini buktinya. Cebong yang ketangkap, kita pulangkan. Kurang baik apa kita? Diantar enggak pakai ongkos, enggak dihabisi nyawanya, kita jaga," kata seorang pria dalam video tersebut.
Dalam video itu, Ninoy juga melontarkan permohonan maafnya. “Mohon maaf semuanya,” kata Ninoy dalam video itu.
kumparan lalu berusaha menghubungi Ninoy melalui sambungan telepon terkait video tersebut. Namun, hingga kini belum ada jawaban darinya.
Sementara ini, polisi telah menetapkan 13 tersangka terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap Ninoy. Salah satu tersangka yakni Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, Bernard Abdul Jabbar.
Bernard diduga turut serta melakukan intimidasi terhadap Ninoy di Masjid Al Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT