Nobuyuki Tsujii, Pianis Tunanetra yang Belajar Lewat Telinga

21 Oktober 2017 6:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pianis Tunanetra Nobuyuki Tsujii (Foto: Toru Yamanaka/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pianis Tunanetra Nobuyuki Tsujii (Foto: Toru Yamanaka/AFP)
ADVERTISEMENT
Nobuyuki Tsujii adalah pianis virtuoso dan komposer asal Jepang. Dia adalah seorang tunanetra. Namun jangan heran, keahliannya memainkan piano diperolehnya lewat indra pendengar: telinga.
ADVERTISEMENT
Ya, Tsujii begitu sapaan akrabnya, terlahir buta sejak lahir. Kebutaan tak membuat pria kelahiran Tokyo, Jepang, ini berkecil hati. Hal itu justru mendorong dirinya untuk bangkit dan sekarang dirinya sudah menjadi maestro musik klasik internasional.
Pianis Tunanetra Nobuyuki Tsujii (Foto: Toru Yamanaka/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pianis Tunanetra Nobuyuki Tsujii (Foto: Toru Yamanaka/AFP)
Tsujii telah melebarkan sayapnya ke lebih dari 160 konser di seluruh dunia, seperti di Royal Albert Hall London dan Carnegie Hall di New York.
Sejak kecil, Tsujii memang sudah menyukai musik.
Saat usia masih 8 bulan, sang ibu sering memutarkan CD karya Chopin --seorang pemain piano virtuoso sekaligus komposer asal Polandia.
Pianis Tunanetra Nobuyuki Tsujii (Foto: Toru Yamanaka/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pianis Tunanetra Nobuyuki Tsujii (Foto: Toru Yamanaka/AFP)
Tsujii pun menyukai karya-karya Chopin.
"Saya senang memainkan karya Chopin," ungkap Tsujii seperti dikutip AFP.
Lalu, saat usia 2 tahun Tsujii sangat senang bermain piano mainan yang dibelikan ibunya. Kemudian, usia 4 tahun Tsujii baru mulai belajar formal soal alat musik piano.
Pianis Tunanetra Nobuyuki Tsujii (Foto: Toru Yamanaka/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pianis Tunanetra Nobuyuki Tsujii (Foto: Toru Yamanaka/AFP)
Penghargaan pertamanya yakni pada tahun 1995, saat usia Tsujii menginjak 7 tahun, dirinya mendapatkan hadiah di All Japan Music of Blind Students yang diselenggarakan oleh Tokyo Helen Keller Association. Dari situlah, awal mula karier Tsujii dimulai.
ADVERTISEMENT
Di samping keahliannya dalam bermain piano, Tsujii juga senang berolahraga.
"Saya suka berolahraga, berenang dan bermain ski," kata pria berusia 29 tahun ini.
Pianis Tunanetra Nobuyuki Tsujii (Foto: Toru Yamanaka/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pianis Tunanetra Nobuyuki Tsujii (Foto: Toru Yamanaka/AFP)
Kekurangan yang dimiliki Tsujii tersebut tak menjadi hambatan kehidupannya. Dirinya malah bangkit dan ingin menunjukkan hal positif kepada banyak orang melalui alunan musik yang indah.
Menurutnya, semua hal dapat diungkapkan melalui musik. Musik dapat membawa perasaan seseorang ikut terbawa suasana.
"Saya rasa banyak hal bisa diungkapkan melalui musik. Seperti kesenangan, kebahagiaan, kesedihan, dan penderitaan," kata dia.
Pianis Tunanetra Nobuyuki Tsujii (Foto: Toru Yamanaka/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pianis Tunanetra Nobuyuki Tsujii (Foto: Toru Yamanaka/AFP)
Tsujii menambahkan, bahwa dirinya sangat senang jika dapat menginspirasi banyak orang --terutama bagi mereka yang sama seperti dirinya.