Novel Baswedan: Penyerangan Terhadap Saya Sengaja Tak Diungkap

1 November 2018 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi teatrikal tuntut pengusutan kasus Novel (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi teatrikal tuntut pengusutan kasus Novel (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan bahwa penyerangan terhadapnya merupakan penyerangan yang memang sengaja tak diungkap.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Novel saat berbicara pada acara memperingati 500 hari pasca penyiraman air keras yang menimpanya pada 11 April 2017 silam.
"Saya ingin menyampaikan bahwa penyerangan terhadap saya adalah penyerangan yang sengaja tidak diungkap," ujar Novel Baswedan di Gedung KPK, Kamis (1/11).
Novel berbagi cerita, bukan hanya dia seorang yang harus merasakan serangan. Tak kurang dari lima orang pegawai internal KPK, menurut Novel juga turut diserang.
"Di KPK yang diserang itu bukan cuma saya, banyak, saya bilang banyak karena lebih dari lima, banyak yang diserang juga. Saya baru tahu kemarin ketika berbicara dengan beberapa rekan di KPK," ujarnya.
Penyerangan terhadap safe house milik KPK, penculikan terhadap pegawai KPK, hingga penyiraman air keras yang dialaminya, menurut Novel jadi contoh kecil dari penyerangan yang kerap menimpa pegawai KPK.
ADVERTISEMENT
Menurutnya bentuk perlindungan terbaik dalam melawan teror adalah dengan mengungkap setiap bentuk teror itu.
"Sehingga ada dua hal paling penting di sana, pelaku akan takut berbuat lagi, kedua rasa perlindungan psikis yang diterima pegawai KPK," ucap Novel.
Sehingga sebelum proses pemilu berlangsung, Novel pun menitipkan pesan kepada presiden agar dapat mengungkap dan menuntaskan kasus penyerangan terhadapnya.
"Mohon maaf ini sebelum Pemilu, saya sampaikan bapak presiden mestinya menjadi fokus hal ini, sejak awal sampaikan hal ini. Saya berharap itu bisa diselesaikan, karena itu bentuk dukungan riil pemerintah terhadap masalah pemberantasan korupsi," kata Novel.
Secara terpisah Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menuturkan bahwa tuntutan KPK masih sama seperti hari pertama penyerangan terhadap Novel terjadi. Agar pelaku penyerangan segera ditangkap dan motif penyerangan dapat segera diungkap, menurut Alex menjadi hal yang dari awal ditekankan oleh KPK.
ADVERTISEMENT
"Kan enggak lebih dari itu, segera tertangkap ya diproses sesuai dengan hukum yang berlaku ya. Kalau salah dihukum kan itu harapan kita semua itu sampai sekarang kan masih gelap siapa pelakunya, motifnya apa," kata Alexander Marwata.
Koordinasi terus dijalin KPK dengan pihak kepolisian terkait sejauh mana perkembangan penanganan Novel. Alex menyebut terakhir pihak kepolisian meminta tim dari KPK untuk memonitori kerja Polda dalam mengusut kasus ini.
"Kita review apa sih yang sudah dikerjakan menurut KPK ada langkah yang misalnya perlu didalami kita kasih masukan ini loh perlu didalami ini loh," sambungnya.
Alex pun menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada perkembangan berarti terkait penyidikan kasus penyerangan terhadap Novel.
"Sampai sekarang masih belum ada. Masih sama pihak-pihak yang dulu ditengarai dan diduga kan pada saat kejadian ada di tempat itu sudah dilakukan klarifikasi ke pihak kepolisian," kata Alex.
Sayembara sepeda yang digaungkan wadah pegawai KPK bagi siapapun yang bisa tangkap pelaku penyerangan Novel Baswedan. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sayembara sepeda yang digaungkan wadah pegawai KPK bagi siapapun yang bisa tangkap pelaku penyerangan Novel Baswedan. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT