Novel Baswedan Pesimistis soal Janji Jokowi Akan Bantu Ungkap Kasusnya

17 Juli 2018 16:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Novel Baswedan sambangi KPK (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Novel Baswedan sambangi KPK (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penyidik senior KPK Novel Baswedan pesimistis kasus penyerangan terhadap dirinya akan bisa terungkap. Ia juga tidak yakin Presiden Joko Widodo akan membantu dalam pengungkapan kasusnya tersebut.
ADVERTISEMENT
Setahun lebih kasus itu bergulir, Novel menilai belum terlihat upaya serius dari Presiden Jokowi untuk mengungkap aktor penyiraman air keras tersebut.
“Saya pernah mengucapakan terimakasih kepada Pak Jokowi. Karena ketika itu saya dijanjikan oleh beliau untuk menyelesaikan masalah yang menimpa saya. Tentu saya mengerti adab, beberapa kesempatan saya menagih janji kepada Pak Jokowi untuk dituntaskan terkait apa yang dijanjikan kepada saya untuk menuntaskan masalah ini. Hingga saat ini tidak ada reaksi yang menunjukan bahwa masalah yang menimpa saya ini benar-benar akan diungkap oleh presiden,” kata Novel dalam diskusi bertajuk Mencari Capres Antikorupsi di kantor PP Muhammadiyah, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (17/7).
Meski begitu, Novel tak mau menilai bahwa Presiden Jokowi telah lepas dari komitmennya dalam upaya penegakan dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Dia tetap berharap tetap memandang serius kasus yang menimpa dirinya tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak bisa mengambil kesimpulan dalam satu hal. Ini masih ada waktu, saya juga berharap presiden kemudian memandang ini sebagai hal serius dan bersikap jangan membiarkan,” ujar Novel.
Ia pun mengaku masih akan tetap memegang janji Jokowi tersebut. "Tetapi janji beliau adalah hal yang penting dan saya menghormati, saya menunggu,” ujar Novel.
Menjelang Pilpres 2019 mendatang, Novel menilai bahwa sektor penegakan hukum yang berkeadilan sudah seharusnya menjadi salah satu fokus para calon presiden. Menurutnya, adalah hal keliru jika semua orang jelang pilpres saat ini berbicara mengenai strategi penguatan ekonomi Indonesia.
“Hari ini semua orang bicara mengenai strategi memperkuat ekonomi, tapi ketika penegakan hukumnya bermasalah, apa yang mau dilakukan? Apa yang bisa diharapkan diperoleh untuk negara? Ini yang luput dan tidak menjadi hal yang dirumuskan untuk dijadikan suatu kebijakan dan kepentingan masyarakat,” papar Novel.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Novel mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang fokus terhadap upaya pemberantasan korupsi dan penegakan hukum yang berkeadilan.
“Jadi benar bahwa orang yang paling bisa diandalkan untuk memberantas korupsi adalah presiden. Pilihlah capres yang benar-benar berkomitmen. Ini perlu didukung tapi tentu perlu dikawal agar itu tidak hanya sebatas ucapan melainkan perbuatan,” kata Novel.