Novel Minta Teror ke KPK Diungkap: Bila Dibiarkan, Semakin Menjadi

10 Januari 2019 14:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan bersaksi dalam kasus merintangi penyidikan KPK dengan terdakwa advokat Lucas di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (10/1/2019). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan bersaksi dalam kasus merintangi penyidikan KPK dengan terdakwa advokat Lucas di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (10/1/2019). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penyidik senior KPK Novel Baswedan meminta agar pelaku teror kepada semua pegawai lembaga anti-rasuah itu, ternasuk Agus Rahardjo dan Laode M Syarif, segera diungkap. Ia khawatir teror akan semakin menjadi bila tetap dibiarkan.
ADVERTISEMENT
"Ini bisa jadi momentum agar semua serangan-serangan kepada orang-orang di KPK itu diungkap. Kemarin kita melihat bahwa tempat kediaman pimpinan ada diteror, dan tentunya ini sebagaimana telah saya sampaikan, kita khawatir apabila dibiarkan semakin lama, semakin jadi," ujar Novel di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (10/1).
Novel meminta agar Presiden Joko Widodo turut mendorong aparat kepolisian agar pelaku teror itu dapat terungkap.
"Dengan semakin lama semakin meningkat, tentu ini menjadi perhatian. Kita berharap, semoga bapak presiden mau mendesak polri, untuk mengungkap ini semua dan tidak kemudian seperti yang lain-lain, tidak terungkap sama sekali," tegasnya.
Novel merupakan salah satu korban teror yang hingga saat ini pelakunya belum terungkap. Wadah Pegawai KPK mengungkap sudah ada sembilan teror kepada pegawai KPK selama ini termasuk teror pada Agus dan Syarif.
Molotov yang berada di rumah Laode M Syarif. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Molotov yang berada di rumah Laode M Syarif. (Foto: Dok. Istimewa)
Pada Rabu (9/1) dini hari, teror menimpa dua pimpinan KPK yaitu Agus Rahardjo dan Laode M Syarif. Rumah Agus di Jalan Graha Indah VIII di Jatiasih, Kota Bekasi, diteror bom, sedangkan rumah Laode di Kalibata, Jaksel, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal.
ADVERTISEMENT
Novel enggan berspekulasi apakah pelaku teror terhadap para pegawai KPK itu merupakan jaringan yang sama atau tidak. Akan tetapi Novel sepakat apabila ada wacana pengungkapan pelaku teror kepada KPK dengan cara dibentuknya Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
"Contohnya apabila presiden mau membentuk TGPF, nah itu bisa diungkap dengan oleh melibatkan semua kalangan dengan bisa membantu pengungkapan itu," ujarnya.
"Kita harapkan yang sudah terkadi segera diungkap saja, karena itu yang paling pokok adalah apabila serangan-serangan ini kita ketahui siapa pelakunya, dan tentu perlindungan terbaik apabila ada serangan dan kemudian diungkap," sambungnya.