Operasi Politik Cak Imin Incar Kursi Cawapres Jokowi

3 April 2018 10:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhaimin Iskandar-Jokowi. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Muhaimin Iskandar-Jokowi. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sambil menyeruput teh manis, Presiden Joko Widodo dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar larut dalam obrolan empat mata di salah satu ruangan Istana Merdeka, Jumat (23/3). Pertemuan berjalan hangat, keduanya beberapa kali tertawa terbahak dalam perbincangan yang menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, di tengah riuh soal bursa pendampingnya, Jokowi diam-diam malah bertemu Cak Imin, sapaan Muhaimin. Apalagi, saat itu Muhaimin gencar melontarkan "ancaman" akan membelot ke Prabowo Subianto jika tak dipinang oleh Jokowi.
Jokowi punya caranya sendiri untuk menenangkan Cak Imin. Awalnya Jokowi menyinggung soal jabatan baru Cak Imin sebagai Wakil Ketua MPR. 3 hari setelah pertemuan itu, Cak Imin memang dilantik sebagai pimpinan MPR yang baru, buah dari pengesahan revisi UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3).
Kemudian perbincangan beralih ke topik yang sedang panas: Pilpres 2019. Pembicaraan memang tak eksplisit menyinggung lamar melamar antara Jokowi dan Cak Imin untuk 2019. Namun, Jokowi meminta Cak Imin terus berkampanye untuk terus mendongkrak elektabilitas. Bagi PKB, ini adalah sebuah sinyal dari sang "pengantin" yang tengah diperebutkan.
Joko Widodo resmikan kereta bandara. (Foto: Dok.Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo resmikan kereta bandara. (Foto: Dok.Biro Pers Setpres)
Dalam pertemuan itu, Jokowi memberi wejangan cara berkampanye bagi Cak Imin di 2019. Presiden rupanya memantau serangan darat dan udara yang dilakukan mantan Menakertrans di era Susilo Bambang Yudhoyono itu.
ADVERTISEMENT
Jokowi ingin Cak Imin meneruskan kampanye zaman now yang sudah dilakukannya. Tapi dengan berbagai variasi baru dan target baru. Jokowi ingin, Sang Ketum PKB memecut elektabilitasnya di luar pemilih muslim.
Usai pertemuan kurang lebih satu jam tersebut, meski belum mendapat kepastian, Cak Imin makin optimistis.
"Dua hari lalu, saya diterima beliau, ngobrol Panjang. Kesimpulan saya sangat optimistis, insyaallah ya," kata Cak Imin usai nyekar di makam Taufiq Kiemas, Minggu (25/3).
Lobi dengan Jokowi dan PDIP akan semakin digencarkan demi kepastian menjadi cawapres di 2019.
Sholawat Anti Narkoba Para Artis bersama Cak Imin. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sholawat Anti Narkoba Para Artis bersama Cak Imin. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Sejak jauh-jauh hari Cak Imin memang sudah menggerakkan mesin partainya untuk mengkampanyekan kepada masyarakat bahwa ia maju sebagai kandidat cawapres. Berbagai baliho dipajang di titik-titik strategis sudut kota, instrumen partai dipanaskan dari DPP hingga DPC, safari politik dilakukan. Target akhirnya adalah menjadi cawapres Jokowi di 2019.
ADVERTISEMENT
Cak Imin menjanjikan tak datang dengan tangan hampa. Ia, dengan instrumen PKB dan jaringan Nahdlatul Ulama (NU), dapat menambal titik lemah Jokowi selama ini yaitu soal pemilih muslim. PKB menilai suka atau tidak suka, Jokowi harus memilih cawapres dari kalangan santri demi mendongkrak elektabilitas.
Namun, Jokowi masih jual mahal dengan PKB. Berbagai cara untuk mendongrak elektabilitas di kalangan pemilih muslim dilakukan di luar jalur PKB.
"Pak Jokowi ingin mengambil pemilih muslim langsung. Beliau semacam tidak ingin 'dibrokeri'," ujar seorang sumber.
Jokowi di Pesantren Al Amien Prenduan (Foto: Biro Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Pesantren Al Amien Prenduan (Foto: Biro Setpres)
Meski di depan publik Cak Imin terlihat "pede", toh ia belum sepenuhnya merasa aman. Sejumlah manuver dilakukan agar Jokowi "terpengaruh" memilihnya sebagai cawapres.
Seorang sumber di internal PKB mengatakan, selain melobi langsung sang Presiden, Cak Imin menugaskan empat menteri di Kabinet Kerja untuk berkomunikasi dengan Jokowi soal 2019.
ADVERTISEMENT
"Prasyarat" dukungan PKB di 2019 asal Cak Imin menjadi cawapres disampaikan dengan bahasa politik implisit khas Jawa oleh 4 juru lobi Cak Imin yang sering bolak-balik Istana, yaitu Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menpora Imam Nahrawi, Menristek M. Nasir dan Menteri Desa Eko Putro Sandjojo.
Keempat juru lobi ini tak hanya berbicara dengan Jokowi tapi juga lingkaran terdekat Jokowi seperti Mensesneg Pratikno.
“PKB punya empat orang menteri yang berkomunikasi intensif dengan Pak Jokowi dan timnya. Itu secara pribadi,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB Lukman Edy.
"Sebagai utusan PKB, maka secara otomatis melekat tugas mereka untuk menyampaikan pesan pesan politik PKB kepada Presiden. Secara psikologis, mereka harus menyampaikan. Itu tugas otomatis mereka," lanjutnya.
Verifikasi faktual oleh KPU terhadap PKB (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Verifikasi faktual oleh KPU terhadap PKB (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Lobi tak hanya dilancarkan kepada Jokowi. PKB sadar ada PDIP yang pasti diikutsertakan Jokowi dalam penentuan cawapres. Untuk mengemban tugas ini, PKB menugaskan Sekjen Abdul Kadir Karding untuk melakukan pendekatan ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dalam beberapa kali pertemuan dengan Hasto, Karding berupaya meyakinkan pentingnya mengulang kesuksesan 2014 dalam pemenangan Jokowi.
ADVERTISEMENT
PKB juga menekankan bahwa titik lemah Jokowi soal pemilih muslim bisa teratasi jika memilih Cak Imin menjadi cawapres. Hasto menyebut wajar komunikasi dilakukan. Namun, ia menegaskan PDIP menyerahkan keputusan soal cawapres kepada Jokowi. "Komunikasi antarparpol kan wajar, untuk membahas berbagai kemungkinan skenario di 2019," tuturnya.
Cak Imin juga berupaya mengambil hati PDIP melalui Wasekjen Ahmad Basarah. Cak Imin memang sudah lama memiliki kedekatan dengan Basarah. Basarah yang juga dilantik bersama Cak Imin menjadi pimpinan MPR bahkan ikut mendampingi mantan Wakil Ketua DPR itu saat nyekar ke makam almarhum Taufiq Kiemas pada Minggu (25/3) lalu di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Muhaimin Iskandar di TMP Kalibata (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Muhaimin Iskandar di TMP Kalibata (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Sengaja mengenakan batik berwarna merah, Cak Imin mengaku nyekar demi meminta restu dari suami Megawati Soekarnoputri itu untuk menjadi cawapres Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Pak Taufiq, izin, saya ingin jadi cawapres Jokowi," ujar Cak Imin di depan makam mantan Ketua MPR RI tersebut.
"Beliau itu guru saya, orang tua saya, sejak mahasiswa sudah sangat dekat. Sudah sejak sebelum reformasi beliau men-support kita, mendidik, mengajari politik sampai mendirikan partai. Kedekatannya luar biasa," lanjut Cak Imin.
Mesin partai PKB sudah mulai panas bersamaan dengan terpampangnya baliho Cak Imin cawapres di sejumlah provinsi di Indonesia. Cak Imin menugaskan tiga orang wasekjen PKB untuk melakukan operasi di 34 provinsi di Indonesia. Tiga orang itu adalah Hasanuddin Wahid, Faisol Reza, dan Dita Indah Sari. Mereka menjadi dirigen atas pergerakan Rancakimin atau Relawan Cak Imin.
Dalam menggalang pemilih, ketiga orang ini menerapkan teori marketing politik berupa canvassing. Secara teknis ada relawan Cak Imin datang ke setiap rumah-rumah warga dan melakukan sosialisasi. Relawan itu kemudian menanyakan apakah kenal dengan Cak Imin, jika tidak kenal, maka relawan itu akan memperkenalkan Cak Imin.
Cak Imin cawapres mengepung Jakarta. (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cak Imin cawapres mengepung Jakarta. (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
“Oh ini lho Bu, Pak, Cak Imin pernah jadi wakil Ketua DPR. Apakah Bapak-Ibu bersedia atau setuju Cak Imin jadi cawapres, ada yang bilang tidak, kalau dukung kita detailkan apa mau jadi tim sukses,” jelas Zainul Munaschin yang juga tergabung dalam tim Rancakimin untuk wilayah Bali.
ADVERTISEMENT
Struktur tim pemenangan terbagi di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa. Titik-titik yang dituju adalah wilayah yang belum "mengenal" Cak Imin atau PKB.
Wilayah yang diutamakan terlebih dahulu adalah daerah yang bukan menjadi basis suara PKB. Relawan Cak Imin telah memiliki metode khusus dengan mendatangi wilayah dengan jumlah penduduk terpadat. Kemudian, 5 persen dari total KK di Kabupaten/Kota penduduk terbanyak itulah yang menjadi target operasi.
Kerja politik itu tidak bisa instan, PKB baru sedikit menuai hasil dari elektabilitas awal hanya nol koma, kini elektabilitas Cak Imin bisa menembus 10 persen. “Karena dulu sibuk di dalem enggak muncul, sekarang kita munculin,” ucap dia.
Berbagai lobi sudah dilancarkan, safari politik sudah dieksekusi. Lalu, apakah Jokowi akhirnya memilih Cak Imin sebagai pendampingnya di 2019?
ADVERTISEMENT