Oposisi Sayap Kiri Israel Pecah, Eks Menlu Dikeluarkan dari Koalisi

2 Januari 2019 1:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tzipi Livni. (Foto: wikipedia.org)
zoom-in-whitePerbesar
Tzipi Livni. (Foto: wikipedia.org)
ADVERTISEMENT
Pecahnya oposisi sayap kiri utama Israel membuat salah satu mantan menteri luar negeri Tzipi Livni dikeluarkan dari koalisi Zionist Union. Tzipi didepak menjelang pemilihan umum April 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
Zionist Union merupakan faksi terbesar kedua di parlemen. Koalisi itu dibentuk sebagai kemitraan antara Partai Buruh yang dipimpin Avi Gabbay dan Partai Hatnua yang dipimpin Tzipi. Namun, koalisi tersebut bernasib buruk dalam jajak pendapat baru-baru ini.
Keputusan Gabbay kian menambah drama panjang menjelang pemilu. Beberapa hari sebelumnya, terjadi perpecahan di tubuh Jewish Home, koalisi sayap kanan yang dipimpin Partai Likud. Partai ini dipimpin oleh Perdana Menteri Isarel Benjamin Netanyahu.
"Saya berharap dan percaya aliansi ini akan membawa hubungan terus berkembang, hubungan yang nyata dan kami akan saling melengkapi," kata Gabbay dilansir Reuters.
"Tzipi, saya berharap Anda sukses dalam pemilihan di partai mana pun Anda berada," imbuhnya, mengumumkan perpecahan di televisi dalam siaran langsung.
ADVERTISEMENT
Tzipi yang pernah menjadi perunding perdamaian dengan Palestina itu tak menampik bahwa keputusan yang dibuat rekannya sangat mendadak dan amat mengejutkan. Kendati demikian, Tzipi belum bisa berkomentar banyak.
"Saya tidak merespons. Saya akan mengambil keputusan. Terima kasih," ujar Livni.
Dalam konferensi pers tak lama keputusan itu dibuat, Tzipi menegaskan dia akan tetap memimpin Hatnua pada pemilu mendatang meski hanya memiliki lima wakil dalam 120 kursi parlemen. Adapun Partai Buruh saat ini memiliki 19 kursi dan Partai Likud 30 kursi.
"Apa yang lebih penting daripada cara Partai Buruh berpisah dengan Hatnua adalah meninggalkan jalan yang dipimpin pemerintah ini kepada kami, jadi kami akan berpisah dari Palestina," katanya, merujuk pada solusi dua negara untuk Israel-Palestina.
ADVERTISEMENT
Jajak pendapat memprediksikan Likud akan memenangkan pemilu dengan raihan 27 hingga 31 kursi. Netanyahu diprediksi cukup memimpin koalisi sayap kanan, kendati ada tiga investigasi korupsi terhadapnya.
Sedangkan Zionist Union tertinggal di belakang partai-partai Likud dan sentris, dengan jajak pendapat memperkirakan hanya akan memperoleh delapan hingga sembilan kursi.
Tzipi, yang kini berusia 60 tahun, menjabat sebagai menteri luar negeri dari 2006 hingga 2009. Tzipi juga pernah menjabat perwira junior di badan intelijen Mossad, dan telah menjadi anggota beberapa partai hingga pemerintah koalisi sejak 1999.