Opsi Demokrat Merapat ke Jokowi Tuai Banyak Kendala

22 Mei 2018 6:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan AHY (Foto: Jafri Anto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan AHY (Foto: Jafri Anto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyatakan opsi Partai Demokrat untuk berlabuh ke kubu Jokowi menemui banyak ganjalan.
ADVERTISEMENT
Karena itu, rencana pertemuan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto bisa menjadi solusi dan menjadi pemecah kebuntuan politik saat ini.
"Kemungkinan merapat ke Jokowi menuai banyak kendala. Bukan hanya hubungan yang kurang baik antara SBY dan Megawati, tapi partai-partai koalisi juga keliatan tak respek dengan kehadiran Demokrat merapat ke Jokowi," ujar Adi kepada kumparan, Selasa (22/5).
Selain itu, sikap Jokowi yang mengkritik rezim SBY selama menjabat sebagai Presiden juga menjadi salah satu faktor yang membuat hubungan Demokrat dan Jokowi kendor. Yang paling teranyar adalah sentilan Jokowi soal kebijakan subsidi BBM zaman SBY yang dianggap tidak tepat.
Implikasinya, banyak kader-kader Demokrat yang menginginkan agar sebaiknya Demokrat mulai menjauhi Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Banyak kader Demokrat yang ingin SBY menjauh dari lingkaran istana karena SBY kerap dikritik kebijakan politiknya di masa lalu. Tentu saja kader Demokrat gerah dan tak nyaman jika SBY terus menerus dipojokkan oleh pemerintah," ucap dia.
Prabowo Subiantoo dan Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Jafri Anto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subiantoo dan Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Jafri Anto/kumparan)
"Keinginan kader Demokrat ini sebagai upaya untuk menjaga dignity SBY sebagai mantan presiden 2 periode. Ini soal harga diri dan marwah SBY yang dalam banyak hal adalah segala-galanya," jelasnya.
Dengan demikian, peta politik Pilpres 2019 sangat mungkin bisa berubah, terlebih lagi jika nantinya pertemuan SBY dan Prabowo membuahkan kesepakatan politik berupa kerjasama politik atau koalisi.
"Kemungkinan penjajakan koalisi karena sejauh ini Demokrat selalu dicuekin Jokowi. Belum lagi SBY terus-terusan dipojokkan kebijakan masa lalunya. Jelas itu tak nyaman dan tak menguntungkan SBY," pungkasnya.
ADVERTISEMENT