OSO: Cak Imin Lihai, Elektabilitas PKB Naik Meski Tak Jadi Cawapres

30 Mei 2018 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang (Foto:  ANTARA FOTO/Reno Esnir)
zoom-in-whitePerbesar
Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)
ADVERTISEMENT
Kursi calon wakil presiden Joko Widodo menjadi rebutan jelang pendaftaran capres-cawapres 4-10 Agustus 2018. Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengomentari manuver Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang paling atraktif mengincar kursi cawapres itu.
ADVERTISEMENT
"Cak Imin ini kan lihai dia, dia ini jago bersilat dia. Kalau enggak jago, bukan Cak Imin. Dia ngomong jago soal ginian dan dia memang orang politik, sah-sah saja," ucap OSO di ruangnya pimpinan DPD, Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (30/5).
Ketua DPD itu mengatakan manuver Cak Imin, berhasil mengerek elektabilitas PKB jelang Pemilu 2019. Bahkan, jika gagal dipilih sebagai cawapres Jokowi pun, PKB diuntungkan.
"Dia ngomong apa saja jadi bahan, artinya dia pintar menggunakan posisinya. Soal jadi enggak jadi soal ketujuh, yang penting kredibilitas partainya naik, itu salah satu sikap yang dia lakukan," ujarnya.
Dalam survei Charta Politika, kampanye Cak Imin sebagai cawapres Jokowi itu mendongkrak suara PKB dari semula pada Januari 2018 di peringkat 5 dengan angka 5 persen, kini di posisi 4 dengan elektabilitas 7 persen.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya terbalik, saya tidak melakukan hal itu tapi Hanura juga harus naik," tuturnya.
OSO menambahkan keputusan soal cawapres ditentukan oleh Jokowi. Termasuk soal latar belakangnya dari unsur parpol atau nonparpol. "Selagi orang luar ngomong, presiden belum ngomong siapa wakilnya, saya masih belum percaya tuh," kata pengusaha asal Kalimantan itu.
"Kecuali kalau ada kesepakatan yang disetujui presiden, bahwa wakil dari unsur partai, perorangan, oknum golongan tertentu, itu baru sah," imbuh OSO.