OSO: Ma'ruf Tahan Diri Tak Menjawab untuk Beri Kesempatan Jokowi

Oso Hadiri Rakor pemenangan Hanura. (Foto: Ricad Saka/kumparan)

Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), menilai porsi bicara Cawapres Ma'ruf Amin dalam debat sudah cukup tepat. Ia mengatakan Ma'ruf terlihat lebih menahan diri untuk memberikan kesempatan bicara lebih banyak kepada Jokowi selaku calon presiden.

"Kiai Ma'ruf dapat menahan dirinya untuk tidak menjawab. Dia berikan kesempatan kepada calon presiden. Kenapa? Dia memang seorang wakil. Wakil itu biasanya presiden tidak ada, dia mewakili," kata OSO di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1).

"Tapi, kalau presiden ada, ini yang saya tangkap ya, makanya betul dia begitu, senyum-senyum saja," imbuhnya.

Selain itu, OSO juga menilai debat perdana tersebut berjalan dengan sangat luar biasa. Meski, ia mengaku ada beberapa fakta dan rekayasa di balik penyelenggaraan debat tersebut.

"Luar biasa. Antara fakta dan rekayasa. Itu rahasia saya. Kenapa? Karena di sini kita menguji kemampuan calon, dan calon ini yang menentukan penonton, gimana sikap jawaban itu yang bisa menjadi pilihan mereka. Jadi, kita tidak boleh mempengaruhi rakyat," tutur OSO.

Yenny Wahid di CFD. (Foto: Fajri/kumparan)

Sementara itu, putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, menilai iritnya porsi Ma'ruf di debat justru mengimbangi penampilan Jokowi yang dominan. Apalagi, menurutnya, banyak gesture yang diperlihatkan Jokowi untuk mempersilakan Ma'ruf memberikan jawaban kepadanya.

"Saya lihat ini bukan porsi yang kecil. Dan yang saya catat Kyai Ma'ruf bisa memberikan imbangan perspektif yang baik untuk Pak Jokowi," tutur Yenny.

Secara keseluruhan, Yenny menilai penampilan perdana Jokowi-Ma'ruf di debat cukup memuaskan. Jokowi, menurutnya, mampu menampilkan sosok negarawan dengan menyampaikan seluruh capaian pemerintah dengan detail.

"Saya merasa Pak Jokowi penampilannya malam ini sangat kuat dan artikulatif," pungkas Yenny.