OSO: Proses Hukum Ratna Sarumpaet Diperlukan

4 Oktober 2018 15:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Oesman Sapta Odang bersama para kader Hanura saat salam 1 jari 5. (Foto: Helmi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Oesman Sapta Odang bersama para kader Hanura saat salam 1 jari 5. (Foto: Helmi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pengakuan Ratna Sarumpaet yang telah menyebar hoaks soal penyebab wajahnya lebam menjadi kontroversi publik. Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO) berharap tak ada lagi pihak yang membela Ratna karena ia sudah jelas berbohong.
ADVERTISEMENT
“Dengan pernyataan dia dan meminta maaf, itu adalah pengakuan. Jadi, kalau pengakuan minta maaf, jangan lagi ada yang bela-bela, seolah-olah dibolak balik jadi kebenaran. Ini kan membohongi publik, berulang,” kata OSO di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10).
Ia juga berharap masalah ini tak lagi diperpanjang. Publik, kata dia, harus menyerahkan penanganan masalah ini ke pihak berwajib.
“Ratna itu sudah mengakui kesalahannya. Ya sudah maafkan atau proses secara hukum. Jangan ada lagi yang sok membela. Orang yang bersangkutan sudah ngaku salah, ini kok ada yang bela, dibolak-balik lagi, saya pikir itu tidak benar itu,” imbuhnya.
Ia menilai proses hukum patut dilakukan terhadap Ratna. Sebab, di mata rakyat Ratna dikenal sebagai aktivis.
ADVERTISEMENT
“Proses hukum perlu. Rakyat tahu dia aktivis. Aktivis tidak boleh seperti itu. Aktivis itu membela rakyat. Ini kok ngibulin rakyat didengar. Tapi, ada baiknya dia mengaku,” tutupnya.
OSO mengatakan yang saat ini bisa dilakukan adalah menunggu proses hukum atau memaafkan Ratna karaena dia sudah meminta maaf.
“Ya sudahlah, kalau yang menipu itu mesti ditindak. Kalau tidak, dia sudah mintaa maaf, ya tergantung kepada siapa meminta maaf,” terangnya.
Diketahui, awalnya Ratna mengaku mengalami penganiayaan sehingga membuat wajahnya lebam. Namun, belakangan diketahui Ratna mengarang cerita tersebut. Video Hanum Rais yang menyebut bahwa Ratna adalah contoh pahlawan perrmpuan pada masa kini beredar di media sosial sebelum Ratna mengakui kebohongannya itu.
ADVERTISEMENT