OSO soal Pertemuan 4 Ketum Koalisi 01: Ingin Bangun Bargaining Politik

24 Juli 2019 15:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang di Djakarta Theatre. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang di Djakarta Theatre. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Empat ketua umum parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) bertemu pada Senin (22/7) lalu. Dalam pertemuan itu hadir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum NasDem Surya Paloh, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa.
ADVERTISEMENT
Partai Hanura sebagai salah satu pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin, meski tidak lolos parliamentary treshold (PT), tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengaku tak mengetahui adanya pertemuan itu.
Menurutnya, pertemuan itu ingin membentuk suatu bargaining position politik. Namun, OSO tidak mengetahui persoalan kekuatan politik apa yang dibangun oleh 4 ketum itu.
"Itu biasalah, kalau sebuah partai ingin mencari momen-momen menarik ya sah-sah saja kan. Tapi kita nanti melihat goals-nya apa. Ini kan baru embrio yang baru dibentuk oleh satu kelompok yang namanya partai-partai. Sekelompok kecil itu ingin menciptakan kondisi bergaining. Kepada siapa sih enggak tahu saya. Tapi itulah nilai-nilai politik yang dibangun oleh koalisi mereka," kata OSO di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/7).
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, OSO menilai keempat ketum ini harus bisa menjelaskan alasan pertemuan mereka ke parpol dalam KIK lainnya, jika mereka tetap solid dan tidak melebarkan sayap koalisi.
"Jadi jangan dianggap semua koalisi sudah sepakat untuk tidak melebarkan koalisi itu, harus dijelaskan kepada koalisi apa maksud dan tujuan. Kita sendiri belum tahu," ucap OSO.
Pertemuan Ketum 4 Parpol di Kantor DPP Nasdem. Foto: Andesta Herli/kumparan
Namun, OSO mengembalikan lagi ke Jokowi sebagai presiden terpilih, untuk menentukan keputusan dalam koalisi pemerintah kedepannya.
"Ya itu tergantung hak prerogatif, bukan kita (parpol koalisi), tapi presiden," tutupnya.
Pertemuan empat ketum parpol KIK berlangsung pada Senin lalu tanpa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri lantaran berhalangan hadir. Surya Paloh menuturkan pertemuan mereka dalam rangka memperkuat soliditas koalisi untuk mendukung program Jokowi-Ma'ruf lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
“Kami satu sama lain berbicara. Kami satu sama lain saling mengisi, istilahnya memakai teropong kebatinan apa yang kita rasakan. Apa yang barangkali diperlukan untuk memperkuat segala sesuatu, yang dimaksudkan untuk memberi satu proses penyegaran yang memberi makna kebajikan bagi proses jalannya pemerintahan dan jalannya pembangunan,” ungkap Paloh, Senin (22/7).