OSO: Tanpa Disuruh, Ahok Sudah Gabung Timses

13 Februari 2019 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Parta Hanura Oesman Sapta Odang  Foto: Dokumentasi mpr.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Parta Hanura Oesman Sapta Odang Foto: Dokumentasi mpr.go.id
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan agar mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok --sekarang ingin dipanggil BTP--) untuk tidak bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin karena dikhawatirkan justru berdampak buruk bagi suara Jokowi.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Dewan Pengarah TKN Oesman Sapta Odang mengatakan, pendapat itu tentu menjadi bagian prediksi dari JK. Namun, OSO --sapaan Oesman Sapta-- mengatakan, belum tentu Ahok merupakan penista agama.
“Apa benar Ahok itu penista agama? Itu kan menjadi tanda tanya, ya kan. Jadi sebetulnya dia sudah melakukan kewajibannya, ya sudah dong. Jadi apa yang mau dilakukan sebagai anak bangsa ya silakan saja dilakukan,” kata OSO di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2).
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengenakan jaket PDIP Perjuangan. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Menurut OSO, tanpa disuruh bergabung ke dalam tim sukses, justru Ahok sudah bergabung lebih dulu. Sebab Ahok sudah bergabung ke PDIP, dan PDIP adalah partai pengusung paslon nomor urut 01.
“Sebetulnya enggak usah disuruh bergabung juga dia sudah bergabung kan. Karena dia bergabung dengan PDIP. PDIP kan pendukung 01,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Namun, OSO enggan menanggapi apakah Ahok langsung turun ke lapangan mengkampanyekan Jokowi - Ma'ruf atau berdiam dulu. Dia menyerahkan keputusan itu kepada Ahok.
“Itu tanya sama Ahoknya, jangan tanya sama saya. Kalau tanya sama saya, nanti jawaban saya nggak cocok sama Pak Ahok. Tanya Pak Ahok aja deh,” tutup OSO.
Jusuf Kalla Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Wakil Presiden yang juga Ketua Dewan Pengarah TKN, Jusuf Kalla, menyarankan agar Ahok tidak bergabung dalam TKN Jokowi - Ma'ruf. Sebab dikhawatirkan Ahok justru berdampak buruk bagi suara Jokowi karena kasus penistaan agama yang menimpa dirinya.
"Kalau saya ditanya sebagai Ketua Dewan Pengarah, jangan. Alasannya seperti tadi bahwa bisa berakibat lagi orang mengingat ini Pak Jokowi didukung orang yang penista agama, kan bahaya itu, bisa mengurangi suara lagi," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, Ahok telah bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari lalu.