Otak-atik Cagub: Deddy Mizwar dan Ridwan Kamil Terancam Batal Maju

18 Desember 2017 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Politik itu dinamis, begitu kata para elite politik. Bakal calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang punya elektabilitas tertinggi dan mengantongi dukungan terbanyak, kini justru terancam batal maju. Penyebabnya, Partai Golkar mengalihkan dukungan ke Dedi Mulyadi, dan saat bersamaan PPP mewacanakan evaluasi untuk Ridwan Kamil.
ADVERTISEMENT
Kondisi yang sama dialami oleh Deddy Mizwar. Bakal cagub dengan elektabilitas terkuat kedua di Jawa Barat itu, juga terancam batal maju Pilgub Jabar. Dua parpol pengusungnya, PKS dan PAN, sedang memikirkan ulang menarik dukungan karena ada lobi dari Partai Gerindra.
Kepastian Deddy Mizwar dan Ridwan Kamil maju itu didasarkan pada hitungan minimal syarat kursi yang harus dikantongi cagub-cawagub, yaitu 20 kursi. Jika tidak terpenuhi, maka tidak bisa mencalonkan diri. Ssementara jalur independen atau perseorangan sudah ditutup oleh KPU.
Berikut kondisi masing-masing kandidat berdasarkan situasi politik terkini, dirangkum kumparan (kumparan.com), Senin (18/12):
Ridwan Kamil
Wali Kota Bandung ini semula sudah mengantongi dukungan dari Golkar (17 kursi), PPP (9 kursi), PKB (7 kursi), dan NasDem (5 kursi). Total dukungan kursi yang dimiliki oleh Emil adalah 38 kursi, alias mayoritas dibandingkan kandidat lain.
ADVERTISEMENT
Tapi banyaknya dukungan jadi simalakama bagi wali kota yang aktif di Instagram itu. Emil dihadapkan pada dua kandidat cawagub, Daniel Mutaqien (Golkar) atau Uu Ruzhanul Ulum (PPP). Keduanya sama-sama menjadikan cawagub sebagai syarat.
Saat Emil akan menentukan cawagub lewat konvensi, Golkar justru lebih dulu menarik dukungan, begitu juga PPP langsung mewacanakan evaluasi.
Surat pencabutan dukungan Golkar ke Ridwan Kamil (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Surat pencabutan dukungan Golkar ke Ridwan Kamil (Foto: Dok. Istimewa)
Dalam hitungan, dukungan untuk Emil cukup jika PPP masih bergabung karena mengakuisisi 21 kursi. Tapi jika PPP menarik dukungan, maka 12 kursi gagal maju sebagai cagub Jawa Barat.
"Pada prinsipnya dukungan PPP kepada Emil disertai syarat cawagub dari kami. Ini bukan soal PPP-nya, namun soal kebutuhan kang Emil ke depan," ucap Romahurmuziy kepada kumparan, Senin (18/12).
Deddy Mizwar
ADVERTISEMENT
Dinamika lebih berliku dihadapi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. Setelah batal mendapatkan dukungan Gerindra-PKS, Deddy akhirnya mengantongi dukungan dari Partai Demokrat (12 kursi), PAN (4 kursi) dan PKS (12 kursi). Tiga parpol ini mengantongi dukungan 28 kursi. Deddy dipasangkan dengan kader PKS Ahmad Syaikhu.
Tapi koalisi ini buyar setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mendeklarasikan dukungan untuk Mayjen TNI (Purn) Sudrajat sebagai calon gubernur. Prabowo secara berani juga menyatakan akan melobi PKS dan PAN untuk memberikan dukungan.
Prabowo umumkan Sudrajat jadi cagub Jabar (Foto: Antara/Arif Firmansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo umumkan Sudrajat jadi cagub Jabar (Foto: Antara/Arif Firmansyah)
Gayung pun bersambung, DPP PKS dan PAN mau menimang ulang dukungan mereka ke Deddy Mizwar. "Selama belum pendaftaran pasangan calon, selalu ada peluang komunikasi," ujar Wasekjen PKS, Mardani Ali Sera kepada kumparan, (13/12)
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan PAN. Ketua DPP PAN Yandri Susanto bahkan menyebut dukungan PAN untuk Deddy Mizwar belum disertai dengan Surat Keputusan, sehingga belum final.
“Kecenderungan kami tiga partai, PAN, PKS, dan Gerindra, untuk mengusung Sudrajat,” ujar Yandri saat ditemui di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/12).
Jika PAN dan PKS menarik dukungan dari Deddy Mizwar, maka 'Sang Naga Bonar' itu bakal gagal maju sebagai cagub Jabar. Lantaran 12 kursi Demokrat tidak cukup untuk bisa mengusung cagub-cawagub.
Sementara Sudrajat --jika lobi Gerindra berhasil-- bisa mengumpulkan 27 kursi dari Gerindra 11 kursi, PKS 12 kursi, dan PAN 4 kursi.
Dedi Mulyadi
Perjuangan Bupati Purwakarta untuk menjadi calon gubernur Jawa Barat selangkah lagi akan terwujud. Partai Golkar akhirnya mengalihkan dukungan dari Ridwan Kamil ke Dedi Mulyadi, setelah Setya Novanto --yang memutuskan mendukung Ridwan Kamil-- tumbang.
ADVERTISEMENT
Meski Golkar hanya memiliki 17 kursi, namun besar kemungkinan PDIP yang punya 20 kursi alias terbanyak se-Jawa Barat turut memberikan dukungan. Jika PDIP dan Golkar resmi berkoalisi, maka kursi yang terkumpul sebanyak 37 kursi, alias terbanyak dalam situasi terkini.
Dedi Mulyadi (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Dedi Mulyadi (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
Untuk diketahui, Dedi sejak awal adalah salah satu kandidat yang ditimang PDIP untuk menjadi cagub, selain Deddy Mizwar dan Anton Charliyan. Dedi sudah mengikuti 'seleksi' cagub di PDIP dan sedang menunggu pengumuman dari DPP PDIP. Dedi juga sudah sejak lama muncul dalam poster dan baliho sebagai cagub Jabar.
Bagaimana kelanjutan koalisi selanjutnya? Tunggu saja. Dalam jadwal KPU, pendaftaran cagub-cawagub akan digelar pada 8-10 Januari 2018.
Infografis Tahapan Pilkada Serentak 2018 (Foto: Andina D. Utari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Tahapan Pilkada Serentak 2018 (Foto: Andina D. Utari/kumparan)