PA 212 Bantah Gerakan Subuh Berjemaah untuk Dukung Prabowo-Sandiaga

26 Maret 2019 6:39 WIB
Novel Bamukmin dengan kuasa hukumnya setelah pemeriksaan usai. Foto: Fachrizal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Novel Bamukmin dengan kuasa hukumnya setelah pemeriksaan usai. Foto: Fachrizal/kumparan
ADVERTISEMENT
Persaudaraan Alumni (PA) 212 membantah 'Gerakan salat Subuh berjemaah jelang pencoblosan' sebagai upaya mengarahkan pemilih. Meski tidak menampik ajakan itu sebagai gerakan politik, PA 212 menegaskan kegiatan itu tidak akan jadi ajang kampanye untuk salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
ADVERTISEMENT
Dugaan gerakan salat Subuh berjemaah jelang pencoblosan terkait dengan salah satu paslon muncul setelah calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berkampanye di Jakarta Timur. Di sana, Sandi meminta agar semua pendukungnya terus salat Subuh berjemaah hingga hari pencoblosan.
"Ini (salat Subuh berjemaah jelang pencoblosan) tidak ada hubungannya dengan ajakan Bang Sandi. Ini sudah jauh-jauh hari kita (rencanakan) melakukan salat Subuh berjemaah akbar," kata Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin, Senin (25/3).
Kampanye Akbar Sandiaga Uno di Gor Ciracas, Jakarta Timur, Senin (25/3). Foto: Darin Atiandina/kumparan
Namun, Novel menegaskan penyampaian pesan politik akan berlangsung dalam ceramah sesuai salat berjemaah itu. Penyampaian ayat-ayat soal politik dianggapnya sebagai sebuah tindakan yang tidak boleh dilarang.
"Kewajiban umat Islam menyampaikan ayat-ayat Allah tidak ada larangannya termasuk ayat-ayat politik dalam Al-Quran justru wajib disampaikan. Hanya saja tidak boleh berkampanye menyebut nomor salah satu paslon dan juga nama paslon juga nama partai partai pendukungnya," katanya.
ADVERTISEMENT
"Tujuan kita politik itu ibadah, bukan tujuan kita capres atau calegnya," dalih Novel.
Sholat Subuh Berjamaah. Foto: Mirsan/kumparan
Sebelumnya, dalam kampanye terbuka di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sandi meminta kepada para pendukung yang hadir untuk menunaikan salat Subuh berjemaah selama 20 hari ke depan.
“Saya titip 20 hari ke depan mari kita galakkan salat Subuh di masjid, yang agama lain kita giatkan ibadah kita,” imbau Sandi kepada para pendukung di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Senin (25/3).
“Untuk ibu-ibu majelis taklim mari kita khatamkan Al-Quran, kita berikan yang terbaik kita berdoa dengan spanduk, rakyat kita hadirkan perubahan,” seru Sandi.
Pernyataan Sandi ini kemudian dikaitkan dengan gerakan salat Subuh berjemaah jelang pencoblosan yang digagas PA 212.
ADVERTISEMENT
"Setelah dari situ (salat Subuh berjemaah), menuju TPS masing-masing, sebelum TPS dibuka sudah ada di sana. Kita sarankan pakai putih-putih, kita kawal TPS sampai tutup, baru dikawal laskar setiap TPS. Sampai juga, dikawal ke kecamatan,” kata Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin kepada kumparan, Senin (25/3).