news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pak Dirman Sedih Ada Kepala Daerah dari Jateng Kena OTT KPK

5 Juni 2018 2:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dukungan Rhoma Irama untuk Sudirman Said-Ida  (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dukungan Rhoma Irama untuk Sudirman Said-Ida (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said merasa sedih dan prihatin dengan kasus operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Purbalingga yang dilakukan oleh KPK pada Senin (4/5).
ADVERTISEMENT
"Saya sedih dan prihatin lagi-lagi nama Jawa Tengah terciderai, karena lagi-lagi yang kena OTT KPK kepala daerah dari Jawa Tengah," ujar Pak Dirman sapaan akrab Sudirman Said di Jakarta, Selasa (5/6).
Dia berharap, penangkapan kali ini adalah OTT terakhir di Jawa Tengah. Maka pihaknya mengimbau, kepala daerah yang sedang bekerja dan memimpin daerah dapat menjaga nama baik Jawa Tengah.
"Mari jaga nama baik Jawa Tengah. Karena dengan kasus OTT terbaru ini berarti sudah 33 kepala daerah dari Jawa Tengah yang berurusan dengan KPK. Mari kita jaga bersama agar tidak tambah lagi," katanya.
Lebih lanjut, Pak Dirman berpesan kepada masyarakat Jawa Tengah umumnya dan masyarakat di tujuh kabupaten/kota di Jateng yang menggelar Pilkada agar memilih calon yang bersih, yang tidak memiliki potensi menjadi pasien KPK.
ADVERTISEMENT
"Pilih calon yang bersih dari kasus korupsi, yang tidak berpotensi berurusan dengan KPK," ucapnya.
Tasdi Bupati Purbalingga (Foto: Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Tasdi Bupati Purbalingga (Foto: Youtube)
Menurutnya, memilih calon yang bersih dari kasus korupsi adalah hal yang sangat penting agar pimpinan daerah bisa berkonsentrasi membangun daerah untuk kepentingan rakyat banyak. Karena, jika berurusan dengan kasus korupsi setidaknya akan bolak balik dipanggil untuk memberi keterangan, baik di KPK maupun Kejaksaan.
"Kalau kepala daerahnya bolak balik dipanggil untuk memberi keterangan kasus korupsi akan mengganggu konsentrasi dalam melayani publik. Apalagi kalau dari sekedar saksi meningkat statusnya kemudian meningkat jadi tersangka bakal makin merugikan rakyat," imbuhnya.
Pak Dirman sendiri bertekad jika dipercaya rakyat memimpin Jateng tidak akan menambah daftar kepala daerah yang jadi pasien KPK. Dia juga akan terus mengajak para bupati dan walikota di Jateng, juga aparatur pemerintahan provinsi agar bekerja menciptakan pemerintahan yang bersih.
ADVERTISEMENT
"Karena hanya pemerintahan yang bersih yang akan mensejahterakan rakyat," pungkasnya.