Palang Merah Internasional Siapkan Rp 336 Miliar untuk Bencana Sulteng
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah anggota International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) atau Palang Merah Internasional menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres RI Jakarta, Selasa (2/10). Para delegasi Palang Merah Internasional itu berdiskusi seputar penanganan bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama JK yang juga Ketua PMI Indonesia.
ADVERTISEMENT
Usai pertemuan, Direktur Regional IFRC Asia Pasifik Xavier Castellanos mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dana darurat sebesar 22 juta Swiss Franc atau Rp 336,4 miliar (kurs 1 Swiss Franc = Rp 15.292) untuk penanganan bencana gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulteng.
"IFRC telah menyiapkan dana darurat 22 juta swiss franc untuk fokus di kesehatan, air bersih, livelihood support (mata pencaharian) untuk meningkatkan taraf dan kondisi kehidupan masyarakat terdampak bencana, dan juga untuk operasi tanggap darurat," jelas Xavier.
ADVERTISEMENT
"Di tingkat IFRC dan PMI telah menggunakan SDM yang dimiliki untuk diterjunkan ke sana. Ada tim asesmen yang berada di area bencana dan menolong masyarakat di sana," kata Xavier.
"Saat ini sudah ada sekitar 200 relawan PMI sudah bekerja, yang penting adalah bantuan telah dibawa ke gudang kami di sana, dan kami juga akan terus menambah bantuan tersebut dan relawan kami akan terus bekerja melayani masyarakat korban bencana di sana dan juga menyediakan bantuan," imbuhnya.
Di kesempatan itu, Xavier mengatakan Palang Merah Internasional turut mengucapkan belasungkawa terhadap bencana di Sulteng. IFRC juga mengapresiasi langkah pemerintah dalam menangani bencana.
Diketahui BNPB mencatat saat ini sudah ada 26 negara yang menawarkan bantuan ke Indonesia. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tak hanya 26 negara, 2 organisasi internasional juga siap membantu Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Sudah ada 26 negara dan 2 organisasi internasional. Bantuan harus tertulis ke Indonesia, semua bantuan dikoordinasikan ke kementerian lembaga," ucap Sutopo