PAN dan Demokrat Beri Sinyal Gabung, PPP Usul 'Pakta Koalisi'

23 Mei 2019 18:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PPP Arsul Sani. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PPP Arsul Sani. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
PAN dan Demokrat memberi isyarat akan bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf usai Pilpres 2019. Merespons itu, PPP mengusulkan pembentukan pakta koalisi parpol pendukung untuk mengikat para anggota koalisi.
ADVERTISEMENT
"Kalau PPP ingin nanti koalisi itu ya sebisa mungkin itu ada paktanyalah, pakta koalisi, ya itu ada," kata Sekjen PPP Arsul di Posko Pemenangan 01 di Rumah cemara, Jakarta Pusat, Kamis (23/5).
Arsul mengatakan pakta tersebut perlu dibuat agar parpol koalisi bisa saling bekerja sama. Ia tak ingin ada salah satu maupun sejumlah anggota parpol koalisi Jokowi bersikap seperti oposisi.
"Kalau jadi anggota partai koalisi itu harus membebek semua kebijakan pemerintah, tidak. Tapi kan ada mekanisme, ada di mana tempat berdebatnya, dan kemudian kalau di parlemen itu harus kita tata," kata Arsul
"Itu yang ingin kami usulkan agar aturan mainnya itu jelas. Jangan katakanlah seperti kemarin, ada yang di koalisi tapi ada tokohnya yang beroposisi terus menerus. Juga saat pemerintah Pak SBY, yang (periode) kedua juga begitu. Saya kira itu bukan tradisi yang baiklah," ujar Arsul.
ADVERTISEMENT
Jokowi-Ma'ruf didukung oleh 10 partai, yakni PDIP, PKB, NasDem, Golkar, Perindo, PSI, PKPI, PPP, PBB hingga Hanura.
Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu 2019. Foto: Basith Subastian/kumparan