PAN Desak Ma'ruf Amin Mundur dari Ketum MUI

18 September 2018 17:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma'ruf Amin di Pontianak, Kalbar. (Foto:  Dok: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin di Pontianak, Kalbar. (Foto: Dok: Istimewa)
ADVERTISEMENT
PAN mengkritik bakal cawapres Ma’ruf Amin yang menolak mundur sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), karena dalih belum menjabat resmi sebagai wapres.
ADVERTISEMENT
Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay mendesak, sebaiknya Ma’ruf mundur dari Ketua MUI karena bisa memicu kekhawatiran MUI akan ikut berpolitik praktis.
“Sebaiknya Ma’ruf Amin mengundurkan diri dari posisinya sebagai ketum MUI. Pasalnya, dengan tetap menjadi ketum MUI, ada kekhawatiran lembaga tersebut akan dijadikan tunggangan politik. Padahal MUI itu adalah ormas yang secara prinsipil independen dari kekuatan dan kepentingan politik,” kata Saleh melalui pesan singkat, Selasa (18/9).
Selain itu, menurut Saleh, pengurus MUI berasal dari berbagai ormas Islam di Indonesia. Tidak heran jika masing-masing anggota MUI memiliki pandangan, afiliasi, dan aspirasi politik.
“Karena itu, ketua umum yang menjabat semestinya juga netral secara politik. Kan tidak enak bagi pengurus lain yang mendukung pasangan berbeda. Faktanya, di MUI ada banyak yang dipastikan tidak memilih atau mendukung pasangan Ma’ruf Amin,” terangnya.
Capres Jokowi dan Cawapres Ma'ruf Amin melambaikan tangan seusai mendaftarkan diri di gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018).  (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Capres Jokowi dan Cawapres Ma'ruf Amin melambaikan tangan seusai mendaftarkan diri di gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Lebih lanjut, menurut politikus asal Sumut itu, jika pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin kalah pada kontestasi pilpres, maka bisa muncul anggapan bahwa MUI tidak bisa diterima rakyat.
ADVERTISEMENT
“Lagian kalau nanti kalah, orang akan berpikiran kalau MUI tidak diterima masyarakat. Sebab, ketua umumnya tidak dipilih dalam pilpres. Karena itu, lebih baik lepaskan saja jabatan ketua umum biar lebih fokus dan independen,” tutupnya.