news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PAN: Jokowi Panik Sampai Bilang Sontoloyo

25 Oktober 2018 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi bertemu dengan awak media usai meninjau fasilitas difabel di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (1610). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi bertemu dengan awak media usai meninjau fasilitas difabel di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (1610). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo melontarkan istilah politikus sontoloyo yang menuai pro dan kontra. Jokowi mengucapkan kata itu karena geram melihat politikus yang berpolemik atas usulan pemerintah terkait dana kelurahan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, ucapan Jokowi itu memang sebagai wujud kepanikan. Menurutnya, Jokowi selama 4 tahun baru kali ini mengucapkan kata yang tidak pantas dikeluarkan dari mulut seorang presiden.
“Saya kira pertama memang bentuk kepanikan Pak Jokowi. Pak Jokowi selama ini kan nggak pernah ngomong gitu, dan saya protes dengan kata-kata sontoloyo itu, tidak layak dikeluarkan dari mulutnya seorang presiden,” kata Yandri saat dihubungi, Kamis (25/10).
Menurutnya, omongan seorang presiden itu menjadi teladan bagi anak-anak bangsa. Yandri mengatakan, dalam KBBI sontoloyo merupakan istilah kasar yang artinya tidak becus.
“Sontoloyo dalam KBBI itu kan artinya tidak beres, tidak becus, bodoh, itu kan kalimat caci maki. Saya saja nggak pernah kok ngomong sontoloyo ke siapa-siapa. Nah apa lagi seorang presiden,” terang Yandri.
ADVERTISEMENT
Sehingga, menurut Yandri sebaiknya presiden harus lebih hati-hati dalam mengucapkan istilah. Yandri pun mempertanyakan pemahaman diksi yang dikuasai Jokowi.
“Jadi pilih lah kata-kata yang bijak, kalaupun mau menyampaikan kritik atau ketidaksukaannya kepada kelompok lain atau orang lain. Masa presiden bilang sontoloyo. Gimana kualitas diksinya?,” ucap Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi.
Namun, Yandri enggan berkomentar terkait kemungkinan ucapan Jokowi itu menjadi boomerang bagi capres petahana itu.
“Kita tetap komitmen dengan cara kita, itu urusan Pak Jokowi, itu urusan sebalah. Kita melihatnya biasa aja. Kalau dia bilang politisi sotoloyo saya juga nggak ngerti siapa yang dia maksud, jangan-jangan politisi di internal dia yang sontoloyo,” tutup Yandri.