PAN: Kita Belum Tahu Jumlah Menteri Jokowi, Masa Sudah Tender Mobil?

22 Agustus 2019 21:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yandri Susanto, ketua DPP PAN. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yandri Susanto, ketua DPP PAN. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
PAN ikut mengkritisi rencana pengadaan mobil baru bagi menteri Presiden Jokowi dengan anggaran Rp 152 miliar. Ketua DPP PAN Yandri Susanto heran mengapa tender dilakukan saat ini.
ADVERTISEMENT
Sebab, lanjut Yandri, Presiden Jokowi saat ini belum mengetahui berapa jumlah menteri di kabinetnya kelak. Ia menganggap terlalu terburu-buru jika tender dilakukan mulai sekarang.
"Kita enggak tahu jumlah kabinet Pak Jokowi ini berapa orang, masa sudah tender mobil ya kan. Orangnya saja belum tahu jumlahnya, berapa orang yang akan pakai mobil itu belum tahu. Kenapa masih tender? Enggak kepagian tuh," ucap Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/8).
Seharusnya, kata dia, tender dilakukan saat Jokowi-Ma'ruf Amin resmi dilantik pada 20 Oktober dan setelah jumlah pembantu presiden telah ditentukan. Ia meminta agar pemerintah tak tergesa-gesa untuk mengurus tender tersebut.
"Sebaiknya kalau pun mau tender ya setelah sudah jelas berapa menteri, berapa pejabat negara yang lain. Itu setelah tanggal 20 Oktober. Berarti kalau hari ini sudah tender? Ya enggak usah buru-burulah," kata anggota Fraksi PAN di DPR RI itu.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata Yandri, fasilitas kendaraan yang dimiliki saat ini masih layak untuk digunakan menteri periode 2019-2024. Yandri mengatakan sebaiknya, Jokowi memperhatikan kondisi ekonomi negara saat ini.
Pertumbuhanan ekonomi yang sulit hingga kemiskinan masih menjadi permasalahan yang perlu ditangani serius oleh pemerintah. Sehingga masalah mobil baru untuk menteri bukan menjadi agenda yang harusnya jadi prioritas.
"Saya pikir masih bagus-bagus kok untuk menteri berikutnya, masih layak pakailah. Nah kita minta perhatiannya Pak Jokowi, di tengah ekonomi yang sedang melambat, ekonomi sulit, kemudian rakyat masih banyak yang miskin," ucap dia.
"Saya kira tidak elok kalau mobil mewah itu dimunculkan di tengah kesulitan-kesulitan kita," tutup politikus PAN yang terpilih kembali sebagai anggota DPR di 2019-204 ini.
ADVERTISEMENT