PAN: Pengadangan Aksi Ganti Presiden Preseden Buruk Bagi Demokrasi

27 Agustus 2018 16:43 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Fraksi PAN Mulfachri Harahap (Foto: Wandha Nur/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Fraksi PAN Mulfachri Harahap (Foto: Wandha Nur/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pengadangan aktivis #2019GantiPresiden di Riau dinilai sebagai preseden buruk bagi kehidupan berdemokrasi bagi masyarakat sipil di Indonesia. Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap menuturkan, hal ini tak hanya menjadi preseden buruk. Namun, pengadangan tersebut juga telah melanggar kebebasan warga negara.
ADVERTISEMENT
"Apa yang terjadi kemarin itu sebuah preseden buruk bagi demokrasi kita. Sekaligus merupakan pelanggaran tentang sejumlah aturan yang mengatur tentang kebebasan warga negara untuk menyampaikan pendapat pikiran berserikat dan seterusnya," ujar Mulfachri kepada kumparan, saat dihubungi, Senin (27/8).
"Dan pada gilirannya itu akan mematikan mimpi kita agar civil society tumbuh dan hidup subur dalam alam Indonesia ini," sambungnya.
PAN juga meminta agar oknum BIN dan Polri yang terbukti terlibata pengadangan agar segera memberi penjelasan ke publik.
"Sepanjang bisa dibuktikan dari lembaga mana pun atau lembaga apa pun harus ada proses lebih lanjut dari oknum yang terlibat. Termasuk atasannya kalau itu perintah dari atasannya. Paling tidak, ada penjelasan dari lembaga yang ditengarai membiarkan proses pelarangan kegiatan #2019GantiPresiden itu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III dari dapil Sumut itu pun meminta semua lembaga negara bersikap netral jelang Pilpres 2019. Tak hanya itu, PAN meminta pimpinan tiap lembaga negara tidak bersikap berat sebelah.
"Saya kira pimpinan dari semua lembaga, sekalipun sudah menjadi rahasia umum, siapa sesungguhnya yang memback-up penolakan terhadap kegiatan-kegiatan yang tadi, semua pimpinan lembaga harus bisa menahan diri untuk bisa bersikap netral," pungkasnya.
Sebelumnya, Neno Warisman tertahan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, sejak Sabtu (25/8). Dia tidak bisa keluar dari bandara karena ada massa yang mengadang kedatangannya.
Dalam video yang didapat kumparan, Minggu (26/8), Neno tampak berjalan di garbarata menuju ke pesawat. Dalam kesempatan itu, Neno menyampaikan apa yang dialaminya setelah tertahan di Bandara sejak Sabtu sekitar pukul 16.00 WIB.
ADVERTISEMENT