news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PAN: Usulan Kaca Film Antipeluru di DPR Harus Dikaji Lebih Dulu

18 Oktober 2018 8:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saleh Partaonan Daulay, Anggota DPR&PAN (Foto: Dok. dpr.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Saleh Partaonan Daulay, Anggota DPR&PAN (Foto: Dok. dpr.go.id)
ADVERTISEMENT
Anggota DPR Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay menilai peningkatan sistem keamanan di DPR perlu ditingkatkan karena para anggota DPR bertugas untuk mengunjungi masyarakat Indonesia. Namun, tindakan pengamanan dengan memasang kaca film antipeluru, menurutnya, masih perlu dikaji lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
"Pola pengamanan yang melalui pemasangan lapisan kaca antipeluru itu kan perlu dikaji dulu, ya. Apakah itu penting atau tidak," kata Saleh kepada kumparan, Kamis (18/10).
"Atau malah, karena mungkin dia juga mahal, jadi pemasangan kaca film antipeluru dinilai tidak efektif," imbuhnya.
Saleh menyebut, sebenarnya masih ada alternatif-alternatif lain yang bisa dikaji. Salah satunya adalah dengan bertemu dan berdiskusi dengan pihak pengelola lapangan tembak Perbakin.
"Dalam hal itu, bisa dicari kemungkinan-kemungkinan untuk solusi terbaik, apakah tempatnya yang dipindahkan atau ada solusi lain yang bisa ditawarkan. Kan masalah itu masih belum selesai," pungkasnya.
Kaca yang tertembak di gedung DPR di ruang 1601, ruangan dari Wenny Warouw Dapil Sulawesi Utara Fraksi Gerindra. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kaca yang tertembak di gedung DPR di ruang 1601, ruangan dari Wenny Warouw Dapil Sulawesi Utara Fraksi Gerindra. (Foto: Dok. Istimewa)
Lima ruang kerja anggota DPR tertembus peluru. Terakhir, peluru itu ditemukan di lantai 9 Gedung Nusantara I DPR. Polisi menyimpulkan dua temuan awal berasal dari insiden peluru nyasar saat latihan di Lapangan Tembak Senayan, yang berjarak sekitar 400 meter dari Nusantara I.
ADVERTISEMENT
Dua PNS Kemenhub yang saat itu sedang berlatih menembak di Lapangan Tembak -- 400 meter dari gedung DPR -- dengan pistol pinjaman sudah ditetapkan sebagai tersangka. IAW (32) dan RMY (34) mengggunakan senjata merek Glock 17 dan Akai Custom 1911.