Panduan Boeing untuk Pilot Agar Insiden Lion Air JT-610 Tak Terulang

17 November 2018 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pelatihan Pilot Pesawat Lion Air Boeing 737 di Bandara Mas Angkasa Training Center, Cikokol, Tangerang. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pelatihan Pilot Pesawat Lion Air Boeing 737 di Bandara Mas Angkasa Training Center, Cikokol, Tangerang. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 hingga kini masih belum dipastikan. Namun, pembahasan sebab jatuhnya pesawat jenis Boeing 737 Max 8 ini terfokus soal fitur anti-stall.
ADVERTISEMENT
Dalam pesawat jenis baru ini, Boeing menyediakan fitur anti-stall. Mekanisme otomatis ini dibuat untuk menghindari pesawat stall (kehilangan daya angkat) akibat menukik terlampau tinggi. Dengan adanya fitur ini, pesawat yang hampir stall karena menukik terlalu tinggi akan otomatis turun derajat terbangnya.
Hanya saja, fitur ini diduga bermasalah di pesawat Lion Air bernomor ekor PK LQP. Fitur ini diduga malah mencegah pesawat mencapai ketinggian ideal, terlebih jika diterbangkan pilot yang tidak terbiasa dengan fungsi ini.
Boeing mengaku sudah menerbitkan serangkaian langkah yang bisa diambil pilot untuk mencegah tragedi Lion Air JT-610 terulang.
"Kami telah menyediakan dua update untuk operator yang menekankan prosedur operasi--rangkaian langkah yang dibutuhkan-- untuk situasi tersebut," tertulis dalam keterangan Boeing yang diberitakan The New York Times, Jumat (16/110.
ADVERTISEMENT
Ada serangkaian langkah yang bisa diambil pilot saat merasakan adanya gangguan untuk terbang lebih tinggi karena terhalang fitur anti-stall. Langkah-langkah ini harus dilakukan secara manual oleh pilot.
Kokpit pesawat. (Foto: AFP/Douglas Magno)
zoom-in-whitePerbesar
Kokpit pesawat. (Foto: AFP/Douglas Magno)
Profesor Teknik Penerbangan Embry Riddle (universitas penerbangan ternama di Amerika Serikat) Pat Anderson menyebut, pilot bisa menstabilkan sayap di ekor pesawat (stabilizer). Stabilisasi secara manual bisa menggunakan electric stabilizer trim switch yang ada di bagian kiri tuas kendali pilot atau bagian kanan tuas kendali kopilot.
"Setelah beberapa saat, elevator (bagian di sayap ekor pesawat) akan berhenti berfungsi (otomatis), stabilizer yang pegang kendali," sebut Pat. Jika fitur anti-stall aktif, elevator akan terus membuat pesawat menukik ke bawah.
Dalam buletin terbitan Boeing yang dikutip The New York Times, pilot terkendala fitur anti-stall juga disarankan menggunakan electric stabilizer trim switch. Setelah itu pilot, diminta mematikan daya ke stabilizer agar fitur anti-stall tidak lagi mengendalikannya.
ADVERTISEMENT
Langkah terakhir, pilot diminta mengendalikan stabilizer secara manual. Pilot atau kopilot harus mengendalikannya dengan roda di sebelah kanan pilot atau kiri kopilot hingga stabilizer ada di posisi normal.