Panduan Memahami Pro Kontra Kehadiran Gus Yahya ke Israel

13 Juni 2018 15:29 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gus Yahya di Israel (Foto: Youtube/AJCGlobal)
zoom-in-whitePerbesar
Gus Yahya di Israel (Foto: Youtube/AJCGlobal)
ADVERTISEMENT
Kunjungan Katib Aam Suriyah PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) ke Israel berbuntut panjang. Berbagai kritik dan kecaman datang dari berbagai tokoh, ormas islam, bahkan dari pemerintah Palestina. Kedatangan Gus Yahya ke Israel dianggap tak peka terhadap penderitaan rakyat Palestina.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, tak sedikit pula yang memandang bahwa tindakan Gus Yahya sudah tepat. Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas hingga Aktvis NU Guntur Romli membela keputusan Gus Yahya. Mereka mengatakan, cara yang ditempuh Gus Yahya adalah dialog yang membawa pesan perdamaian untuk menyelesaikan konflik.
Bagi kamu yang masih bingung dengan bagaimana polemik ini mengemuka. kumparan memberikan ulasan yang bisa kamu pahami dengan mudah.
Awal mula
Asal-usul keriuhan ini pertama kali mencuat di medial sosial pada Sabtu (9/6) lalu. Kala itu, viral sebuah undangan dari Dewan Hubungan Luar Negeri Israel yang meminta Gus Yahya mengisi kuliah umum pada 13 Juni. Polemik pun lantas terjadi.
Ketua Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) Bidang Hukum Robikin Emhas angkat bicara. Dia tak menampik adanya undangan tersebut. Meski demikian, dia menegaskan undangan itu ditujukkan ke Gus Yahya secara pribadi. Tak menyangkut nama PBNU. Penjelasan lengkap dari PBNU dapat kamu baca di sini
ADVERTISEMENT
Sempat dibatalkan
Gus Yahya rupanya menyadari bahwa banyak yang tak suka dengan kepergiannya ke Israel. Tak perlu lama, sebuah surat tertulis pun dia kirim ke Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Isi suratnya menjelaskan bahwa dia membatalkan kuliah umum pada 13 Juni, meski tetap menegaskan bahwa dia akan tetap datang ke Israel untuk menemui beberapa kolega.
Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf (Foto: Facebook/Yahya Cholil Staquf)
zoom-in-whitePerbesar
Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf (Foto: Facebook/Yahya Cholil Staquf)
Bagaimanapun, saat ini Gus Yahya tercatat sebagai anggota Dewan Pertimbagan Presiden (Wantimpres). Dia merasa perlu untuk meluruskan polemik yang terjadi ke pemerintah. Surat keterangan tertulis itu dapat kamu baca di sini.
Gus Yahya ceramah di Israel
Selang dua hari surat itu sampai di tangan Menlu Retno Marsudi, publik justru dikejutkan dengan beredarnya video Gus Yahya yang tampil sebagai pembicara di Israel. Video itu diunggah oleh American Jewish Comiite (AJC) pada Senin (12/6). AJC sendiri merupakan organisasi yang menyuarakan advokasi perjuangan umat Yahudi secara global.
ADVERTISEMENT
Banyak kemudian yang mempertanyakan kebenaran video itu. Mengingat bahwa Gus Yahya sebelumnya mengurungkan niatnya untuk ceramah di sana. Berdasarkan keterangan adik kandung Gus Yahya, yakni Gus Yaqut, video itu bukanlah kuliah umum yang diagendakan pada 13 Juni, melainkan diskusi dan wawancara biasa yang dihelat pada Minggu (11/6). Mengenai apa yang disampaikan Gus Yahya di Israel itu dapat kamu cermati di sini.
Sejumlah tokoh dan ormas angkat bicara
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyayangkan kepergian Gus Yahya ke Israel. Dia mengatakan apa yang disampaikan Gus Yahya juga sama sekali tak menyingung soal Palsetina.
Hal senada pun diungkapkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Politisi Gerindra itu bahkan menyebut dialog yang dilakukan Gus Yahya di Israel tersebut memalukan bangsa Indonesia.
Fadli Zon (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Ormas Front Pembela Islam (FPI) juga turut melemparkan pandangannya. Menurut Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis, Gus Yahya layak dicopot dari keanggotaan di Wantimpres. Pernyataan FPI dapat kamu baca di sini.
ADVERTISEMENT
Pandangan yang cukup keras juga dilontarkan Imam Masjid di New York, Amerika Serikat, Shamsi Ali. Dia berpendapat bahwa kunjungan Gus Yahya merupakan blunder karena dilakukan di waktu yang tidak tepat. Pandangan Shamsi dapat disimak dalam sebuah story yang diunggahnya di kumparan dengan judul 'Kunjungan yang Blunder'.
Berbagai komentar miring itu pun ditanggapi Gus Yaqut, dia mengatakan apa yang dilakukan kakaknya merupakan sebuah ikthiar untuk perdamaian. Persteruan antara HNW, Fadli dan Gus Yaqut dapat kamu simak dalam di sini.
Ketua PP Ansor Yaqut Cholil Quomas (Foto: Tim Media Ganjar Pranowo)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PP Ansor Yaqut Cholil Quomas (Foto: Tim Media Ganjar Pranowo)
Aktivis NU Guntur Romli juga turut membela langkah Gus Yahya. Pembelaanya itu dia tuangkan dalam bentuk user story yang ditulis di kumparan. Dalam pandangannya, kritik terhadap Gus Yahya tak lain hanyalah langkah oposisi yang membenci Jokowi. Dia justru menyebut Gus Yahya memiliki peran yang strategis. Ulasan lengkapnya dapat kamu baca dalam story yang berjudul 'Gus Yahya dan Peran Humanitarian dalam Konflik Israel Palestina'
ADVERTISEMENT
Mundurnya Wasekjen Gerindra
Ucapan Fadli Zon yang menyebut Gus Yahya memalukan bangsa Indonesia rupanya menimbulkan masalah baru. Wasekjen Gerindra Mohammad Nuruzzaman tak terima dengan perkataan Fadli itu. Dia pun memutuskan untuk mundur dari partai Gerindra.
Mohammad Nuruzzaman. (Foto: Facebook Mohammad Nuruzzaman)
zoom-in-whitePerbesar
Mohammad Nuruzzaman. (Foto: Facebook Mohammad Nuruzzaman)
Tidak hanya itu, Nuruzzaman pun 'membongkar' berbagai tindakan Gerindra yang menurutnya melenceng. Penyimpangan itu berupa isu agama yang diformulasikan Gerindra sebagai isu politik. Pernyataan Nuruzzaman itu dapat kamu simak di sini
Kata Jokowi, NU, hingga MUI
Bagi Presiden Jokowi, kedatangan Gus Yahya di Israel sama sekali tak mewakili kebijakan pemerintah atas Israel. Jokowi menjelaskan, keputusan Gus Yahya itu pun diambil atas nama pribadi, bukan negara. Ucapan lengkap Jokowi dapat kamu baca di sini
Jokowi saat menemui wartawan menjelang Final Piala AFF 2016 (Foto: twitter @jokowi)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi saat menemui wartawan menjelang Final Piala AFF 2016 (Foto: twitter @jokowi)
Seakan ingin mempertegas posisi Gus Yahya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun turut angkat bicara. Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin menilai kedatangan Gus Yahya tak mewakili ulama-ulama di Indonesia. Hal itu dapat kamu baca di sini
ADVERTISEMENT
Senanda dengan MUI, Ketua umum PBNU Said Aqil Siraj juga menegaskan bahwa sikap Gus Yahya di Israel bukanlah sikap resmi PBNU. Dirinya juga menekankan bahwa sampai kapanpun PBNU akan berdiri untuk Palestina. Pernyataan Said Aqil itu dapat kamu baca di sini.
Kata Palestina soal Gus Yahya
Pemerintah Palestina rupanya tahu soal adanya WNI yang datang ke Israel. Melalui Kementerian Luar Negeri, pemerintah Palestina mengecam tindakan Gus Yahya tersebut.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (Foto: AP Photo/ Raad Adayleh)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (Foto: AP Photo/ Raad Adayleh)
Bagi pemerintah Palestina, langkah Gus Yahya yang duduk berdiskusi dengan nyaman di tanah Yerusalem itu menyakiti warga Palestina. Sebab Yerusalem merupakan tanah sengketa yang telah banyak memakan korban jiwa di pihak Palestina. Perrnyataan pemerintah Palestina dapat kamu simak di sini
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, kumparan belum mendapatkan konfirmasi apapun dari Gus Yahya. Nomor teleponya tidak dapat dihubungi.