Panelis Debat Pilgub Jatim Puji Kesiapan Data dari Kedua Paslon

9 Mei 2018 4:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debat Pilgub Jatim (Foto: Phasky)
zoom-in-whitePerbesar
Debat Pilgub Jatim (Foto: Phasky)
ADVERTISEMENT
Pada debat putaran kedua Pilgub Jawa Timur, panelis diberikan kesempatan tampil di atas panggung untuk melontarkan pertanyaan kepada kedua pasangan calon. Panelis memuji kesiapan data dari kedua pasangan calon. Setiap program kerja juga dinilai telah disampaikan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Salah satu panelis debat, Arif Hoetoro, SE, MT, PhD asal Universitas Brawijaya Malang menilai kedua paslon bisa menguasai jalannya debat dengan baik. Paslon juga lebih siap dalam penyampaian dan menguasai data yang mendukung tema ekonomi dan pembangunan.
"Mereka (dua Paslon) saya kira menguasai apa yang kita tanyakan. Beberapa data mereka siapkan," ujar Arif, Selasa (8/5).
Meski demikian, Arif masih merasa bahwa kedua paslon belum menunjukkan ketajaman jawaban sesuai yang diinginkan oleh panelis. "Mereka punya cukup data. Namun beberapa hal untuk ketajaman jawaban masih belum. Jawaban mengena tapi tidaklah semua," tandasnya.
Panelis debat Pilgub Jatim, Arif Hoetoro (Foto: Phaksy Sukowati/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panelis debat Pilgub Jatim, Arif Hoetoro (Foto: Phaksy Sukowati/Kumparan)
Walaupun tidak sepenuhnya tajam, namun Arif memaklumi kapasitas kedua paslon yang memang dalam ranah debat dan kampanye. Banyak jawaban pertanyaan yang justru cenderung pada kaitan program Masing-Masing.
ADVERTISEMENT
"Kadang mungkin yang mereka jawab itu sesuai yang mereka inginkan saja. Karena setiap calon punya proker (program kerja). Yang penting sesuai dengan prokernya. Enggak 100 persen, tapi kami memaklumi hal itu. Forum ini kan untuk kampanye dan mengenalkan programnya," ucap Arif.
Panelis Debat Pilgub Jatim, Nurul Barizah  (Foto: Phaksy Sukowati)
zoom-in-whitePerbesar
Panelis Debat Pilgub Jatim, Nurul Barizah (Foto: Phaksy Sukowati)
Panelis lainnya, Nurul Barizah dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga, menilai bahwa setiap paslon memiliki potensi bagus. Dia menilai, argumen yang dipaparkan juga pemilihan kata yang disampaikan mudah dicerna.
Terkait penggunaan data dari kedua paslon yang berbeda sumber, Nurul menyatakan hal itu sah-sah saja. Saat debat berlangsung, paslon Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak memakai data milik BPS, sedangkan paslon Saifullah Yusuf-Puti Guntur memilih menggunakan data dari Dinas Penanaman Modal Jatim.
ADVERTISEMENT
Menurut Nurul, tidak ada satupun lembaga instansi yang memiliki data seratus persen akurat. Namun, dirinya tetap menyoroti bila sumber data berbeda tetap saja selisihnya tidak tumpang.
"Enggak akan pernah sampai akurat dari masing-masing instansi pembuat data. Ada data statis dan dinamis. Dari setiap instansi ini enggak sama. Tapi idealnya, selisih data enggak terlalu banyak," ujarnya.
Namun Nurul enggan berkomentar ketika diminta menjelaskan apakah ada kelemahan atau kekurangan dari masing-masing calon dalam debat putaran kedua semalam. Nurul menilai selama program dari kedua paslon bersifat realistis dan bisa terimplementasi dengan baik, maka ia layak dipilih.
"Tidak usah melihat kelemahan. Tapi kita lihat programnya masuk akal enggak? Apa bisa diimplementasikan? Itu kan sama saja dengan janji-janji mereka," tandasnya.
ADVERTISEMENT