Pangeran Mohammed Jawab Kritik AS: Saya Suka Bekerja dengan Trump

6 Oktober 2018 10:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran Mohammed bin Salman. (Foto: Reuters/Charles Platiau)
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Mohammed bin Salman. (Foto: Reuters/Charles Platiau)
ADVERTISEMENT
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman memuji hubungan negaranya dengan Amerika Serikat. Pujian itu disampaikan usai Presiden AS mengeluarkan pernyataan kontroversial terhadap Saudi.
ADVERTISEMENT
Trump belum lama ini menyebut, Arab Saudi tidak akan bertahan lebih dari dua minggu tanpa dukungan militer dari Amerika Serikat.
Kalimat peringatan itu, ternyata tidak membuat Arab Saudi geram. Negara yang bersekutu erat dengan AS itu malah menyatakan hubungan kedua negara berada di jalur yang benar.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (27/08/2018). (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (27/08/2018). (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
"Saya suka bekerja dengannya (Trump)," sebut Pangeran Mohammed saat diwawancarai Bloomberg, seperti dikutip dari AlJazeera, Sabtu (6/10).
Ia menambahkan, AS-Saudi telah banyak mencapai keberhasilan dalam bekerjasama. Salah satu buktinya adalah kerjasama mereka dalam memerangi ideologi ekstremisme, terorisme serta ISIS.
Terkait beberapa perbedaan pendapat antara AS-Saudi, Pangeran Mohammed menilai hal tersebut wajar dan tak perlu dilebih-lebihkan.
"Antar teman harus berkata mengenai hal buruk dan hal baik," tutur Pangeran Mohammed.
ADVERTISEMENT
"Kalian tidak akan mendapat teman atau keluarga yang 100 persen selalu berkata baik, pasti akan menemui perbedaan pendapat," sambung dia.
Pernyataan kontroversial Trump terkait Saudi disampaikan saat dia mengunjungi Mississippi. Ia menyebut, dukungan militer AS yang membuat Saudi masih ada hingga saat ini.
"Kami melindungi Saudi, apakah kalian berkata mereka negara kaya? saya menyukai Raja Salman, tapi yang ingin saya katakan, kami lah yang melindungi dia, kalian tidak akan bertahan sampai dua pekan tanpa dukungan kami," tutur Trump.