Panglima TNI: Babinsa-Bhabinkamtibmas Harus Bersatu Cegah Radikalisme
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Hadi menjelaskan bahwa Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polri memiliki peran penting dalam upaya mencegah radikalisme. Sebab Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang merupakan garda terdekat dengan masyarakat harusnya bisa mendeteksi sejak dini paham tersebut.
Hadi berharap keduanya bisa bersinergi dalam upaya menangani radikalisasme tersebut. "Babinsa dan Bhabinkamtibmas merupakan unsur sentral mencegah radikalisme," tegas Hadi.
Ia mengaku sangat prihatin atas serangkaian teror yang terjadi belum lama ini. Tindakan teror itu, kata dia, bertentangan dengan semangat bulan Ramadan yang suci, bulan untuk memerangi hawa nafsu serta untuk meningkatkan ibadah.
"Tindakan tersebut (teror) bertentangan dengan semangat Ramadhan, merusak dakwah dan pandangan tentang Islam," kata Hadi.
ADVERTISEMENT
"Radikalisme itu dari pemahaman yang salah, berkembang ke intoleransi dan berujung terorisme," jelasnya.
Akan tetapi, Hadi menegaskan paham radikalisme bisa dicegah apabila seluruh elemen masyarakat tidak abai pada lingkungan serta memiliki wawasan luas. Seperti pesan surat pertama Al-Quran yang memerintahkan untuk membaca. Maka, kata dia, umat Islam juga harus bisa memahami Islam secara utuh.
"Kita tidak boleh terjebak pada pandangan sempit yang bertentangan pada perintah membaca tersebut," terangnya.