Panglima TNI Beberkan Titik Pengamanan 22 Mei: KPU, Bawaslu dan Istana

17 Mei 2019 22:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahfud MD saat bertemu dengan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mahfud MD saat bertemu dengan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan TNI siap mengamankan pengumuman pemenang pemilu pada 22 Mei mendatang. Titik-titik yang menjadi pusat pengamanan di antaranya KPU, Bawaslu, hingga Istana.
ADVERTISEMENT
Hadi mengatakan, pasukannya akan mengamankan dari masuknya informasi-informasi terkait aksi yang akan digelar masyarakat. Titik yang kemungkinan besar akan didatangi massa yaitu KPU dan Bawaslu.
"Ya, kita tentunya dengan adanya informasi-informasi akan adanya aksi ya, kita harus menyiapkan semuanya. Menyiapkan di wilayah-wilayah yang kemungkinan besar akan didatangi, yaitu KPU, Bawaslu, kemudian di Senayan, termasuk Istana, protap itu adalah simbol-simbol negara yang harus diamankan oleh TNI-Polri ya gitu," terang Hadi di Rumah Dinasnya di Jalan Suropati, Jakarta, Jumat (17/5).
Terkait dengan isu penyusup hingga adanya teroris yang akan masuk di tengah-tengah massa aksi, Hadi mengatakan, penangkapan tetap dilakukan oleh pihak kepolisian meski tak ada pemilu. Dia menyebut, hal itu sebenarnya hanya ramai di media sosial saja.
ADVERTISEMENT
"Yang disampaikan oleh Prof Mahfud kan betul ya seperti itu. Kemudian terkait dengan penangkapan, itu adalah apa sudah menjadi wewemang dari kepolisian untuk mengantisipasi, dan tidak ada pemilu pun mereka juga menangkap," terangnya.
"Jadi itu apa namanya tidak ada terkait kegiatan itu kegiatan-kegiatan rutin. Mudah-mudahan tidak ada masalah. Ramainya kan sosmed saja. Di dunia nyatanya, disini semua bisa lancar. Mudah-mudahan dengan pertemuan saya dengan beliau-beliau nanti, dengan Pak Mahfud semua bisa berjalan bisa baik sesuai dengan yang kita inginkan," lanjutnya
Dalam kesempatan yang sama, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan, sebetulnya suhu panas dan isu yang beredar terkait pemilu hanya ramai di media sosial dan elite politik saja. Menurutnya, masyarakat di tingkat kampung dan daerah tetap kondusif.
ADVERTISEMENT
"Semua sudah diantisipasi dan masyarakat tetap harus seperti yang sekarang kami lihat dan rasakan di tingkat bawah sampai di kampung-kampung di daerah-daerah itu kan tidak ada apa-apa sebenarnya. Yang ramai kan di medsos saja dan di elite-elite yang jumlahnya sangat terbatas. Bahwa ada spekulasi penumpang gelap, ada ini, ada itu, saya kira itu biasa, apalagi itu diramaikan oleh medsos, dan saya tadi mendengar dari bapak panglima dan tiga kepala staf, semuanya insyaallah baik2 saja," ucapnya.