Panglima TNI: Jangan Mudah Terprovokasi Berita Hoaks

28 Maret 2019 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI, Hadi Tjahjono memberikan pidato sambutan kepada peserta Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koarmada I, di Cilegon, Banten. Foto: Dok. Puspen TNI
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI, Hadi Tjahjono memberikan pidato sambutan kepada peserta Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koarmada I, di Cilegon, Banten. Foto: Dok. Puspen TNI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Revolusi Industri 4.0 tidak hanya mendatangkan dampak positif bagi negara. Dampak negatif yang harus diantisipasi, seperti maraknya penyebaran hoaks.
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak mudah terprovokasi dengan kabar hoaks. Di era digital seperti sekarang ini, kabar yang belum tentu kebenarannya sangat mudah menyebar.
“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat dan khususnya para santri yang ada di seluruh pondok pesantren di Banten agar tidak melakukan ujaran kebencian. Hal ini harus kita lakukan bersama untuk menjaga negara Indonesia menjadi negara makmur, gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo,” kata Hadi saat acara Doa Bersama Panglima TNI dengan masyarakat Banten dalam rangka Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koarmada I, di Eco Park PT Indonesia Power, Cilegon, Banten, seperti dikutip dari keterangan pers, Kamis (28/3).
Panglima TNI, Hadi Tjahjono saat doa bersama Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koarmada I, di Cilegon, Banten. Foto: Dok. Puspen TNI
Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat pada 2045. Untuk itu, para generasi muda saat ini harus menyiapkan diri. Mereka harus bersiap menjadi bagian dari sumber daya manusia yang unggul.
ADVERTISEMENT
“Persyaratan menghadapi Indonesia emas tahun 2045 adalah menyiapkan sumber daya manusia terutama generasi mudanya dengan menjadi manusia yang unggul, sehingga dapat menghasilkan produktivitas dan didukung dengan teknologi tinggi,” ujarnya.
Mantan KSAU itu menegaskan, persatuan dan kesatuan seluruh komponen bangsa adalah prasyarat mutlak dalam pembangunan nasional. Pembangunan yang tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga menjamin kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta perlindungan bagi seluruh rakyatnya.
“Oleh karena itulah, TNI tidak akan pernah melupakan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional”, ucapnya.
Peserta Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koarmada I saat memanjatkan doa bersama Panglima TNI Hadi Tjahjono, di Cilegon, Banten. Foto: Dok. Puspen TNI
Di hadapan 5.000 orang yang hadir dalam acara doa bersama tersebut, Hadi menjelaskan, tujuan diadakannya Latihan Kesiapsiagaan Operasional TNI di Banten adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban TNI kepada rakyat karena seluruh Alutsista TNI dibeli menggunakan uang rakyat.
ADVERTISEMENT
“Pengadaan alutsista TNI yang modern, pendidikan, dan latihan bertujuan meningkatkan profesionalisme TNI agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala ancaman baik yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri,” tuturnya.
Turut hadir pada acara tersebut diantaranya Gubernur Banten Wahidin Halim, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, Aster Panglima TNI Mayjen TNI George Elnadus Supit, Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir Balaw, Kapusbintal TNI Laksma TNI Budi Siswanto, Waasrena Kasau Marsma TNI Purwoko Aji Prabowo, KH Abuya Ahmad Muhtadi Dimyathi, KH Tubagus Abdul Hakim, KH Hafidz Anshori.