Panglima TNI: Pengganggu Demokrasi dan NKRI Berhadapan dengan TNI

9 April 2019 12:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (tengah) memberi sambutan usai meninjau latihan penanggulangan terorisme Satuan Gultor TNI di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa (9/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (tengah) memberi sambutan usai meninjau latihan penanggulangan terorisme Satuan Gultor TNI di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa (9/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Satuan penanggulangan antiteror (Satgultor) TNI menggelar latihan pembebasan sandera teroris di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (9/4). Latihan tersebut melibatkan tiga pasukan elite TNI: Sat-81 Gultor dari Angkatan Darat, Satbravo-90 Kopaskhas dari Angkatan Udara, dan Denjaka dari Angkatan Laut.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 500 personel TNI dilibatkan dalam latihan tersebut. Kegiatan yang berlangsung 30 menit itu disaksikan langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Usai acara, Hadi mengatakan latihan tersebut sebagai bentuk kesiapan TNI dalam menjaga Indonesia dari ancaman teror. Terutama menjelang pesta demokrasi, Pemilihan Umum 2019.
“Para rekan-rekan media sekalian, saya, Panglima TNI didampingi oleh kepala staf angkatan, dan komandan pasukan khusus TNI, menyatakan bahwa TNI dan jajaran siap mengamankan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden tahun 2019,” kata Hadi di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (9/4).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (keempat kiri) usai latihan anti teror di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (9/4). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Hadi memastikan politik yang dilakukan TNI adalah politik negara. TNI akan netral dalam pilpres maupun pileg.
“Saya ingin memastikan bahwa jika ada pihak-pihak yang mengganggu stabilitas politik, jalannya demokrasi, mengganggu NKRI, mengganggu Pancasila, menganggu UUD 1945, dan mengganggu Bhineka Tunggal Ika maka akan berhadapan dengan TNI,” ucap Hadi.
ADVERTISEMENT
“TNI adalah bentengnya NKRI. NKRI, harga mati! Terima kasih itu pernyataan dari saya mudah-mudahan seluruh bangsa Indonesia juga bisa mengerti apa yang disampaikan oleh seluruh prajurit TNI, terima kasih,” kata Hadi menutup latihan pagi ini.
Satuan Gultor TNI saat melakukan latihan penanggulangan terorisme di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa (9/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sementara itu, Direktur Latihan Penanggulangan Teror yang juga Komandan Korps Marinir Mayjend Suhartono mengatakan salah satu pelatihan yang dilaksanakan adalah mekanisme perencanaan diawali dengan kegiatan hubungan antara komandan dan staf.
“Kemudian dilanjutkan dengan gladi lapangan. Di mana proses perencanaan yang sudah dilaksanakan di staf tadi kita aplikasikan di lapangan. Di sini kita uji kemampuan teknis dan taktis dari semua elemen yang terlibat di situ,” kata Suhartono.
Suhartono memastikan pasukan antiteror milik TNI akan selalu siap jika terjadi serangan teror.
ADVERTISEMENT
“Pasukan ini bisa digerakkan setiap saat atas perintah Panglima TNI apabila ada kasus-kasus yang sebenarnya,” tutup Suhartono.
Satuan Gultor TNI saat melakukan latihan penanggulangan terorisme di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa (9/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Aksi Satuan Gultor TNI terjun dari helikopter saat melakukan latihan penanggulangan terorisme di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa (9/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan