Pantai Timur Sumatera Jadi Pintu Masuk Sindikat Narkoba Internasional

21 September 2018 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirtipnar Polri, Brigjen Pol, Eko Daniyanto (Foto: Giovanni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirtipnar Polri, Brigjen Pol, Eko Daniyanto (Foto: Giovanni/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pantai Timur Sumatera kini jadi pintu sindikat internasional untuk membawa masuk narkoba ke Indonesia. Temuan dari Direktorat Narkoba Bareskrim Polri, ada peningkatan narkoba yang masuk ke Indonesia lewat Pantai Timur selama akhir September ini.
ADVERTISEMENT
"Hasil mapping pada minggu ke III jaringan sindikat narkoba Internasional yang masuk ke wilayah Indonesia lebih banyak melalui jalan atau rute Pantai timur Sumatera yaitu dari Aceh, Medan, Riau, Kepri dan Lampung," kata Dirnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto dalam keterangannya, Jumat (21/9).
Modus yang digunakan dengan modus ship to ship yang kemudian disebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
"Menggunakan kapal yang kemudian dibawa melalui darat lalu di distribusikan ke Pulau Jawa. Kemudian berkembang jalur masuk melalui jalan atau rute yang terdapat di Kalimantan Utara serta dari perbatasan di Kalimantan Barat," beber dia.
Eko juga menyampaikan, selama minggu ketiga September ini, terjadi penurunan dari 896 kasus menjadi 890 kasus (turun 0,67%), kemudian untuk tersangkanya mengalami kenaikan dari 1.138 orang menjadi 1.159 orang (naik 1,85%).
ADVERTISEMENT
"Untuk ranking kerawanan wilayah daerah, crime total pengungkapan yang pertama masih didominasi oleh Polda MetroJaya 211 kasus. Polda Sumut 116 kasus, dan Polda Jatim 99 kasus," ungkap dia.
Sementara untuk narkotika yang beredar di Indonesia, terbanyak sabu, ganja, ekstasi, dan obat daftar G.