Papua Nugini Minta Bantuan China untuk Bayar Utang

7 Agustus 2019 16:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape. Foto: Wikimedia commons
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape. Foto: Wikimedia commons
ADVERTISEMENT
Papua Nugini meminta bantuan dari Beijing untuk membiayai pembayaran utang negaranya yang jumlahnya mencapai USD 8 miliar atau setara dengan Rp 113,7 triliun.
ADVERTISEMENT
Permintaan itu disampaikan oleh Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, kurang dari dua minggu setelah kembali dari perjalanan ke Australia. Tepatnya pada Selasa (6/8), dia menyampaikan permintaannya itu secara langsung kepada Duta Besar China saat bertemu di ibu kota Port Moresby.
"Surat resmi akan diteruskan Duta Besar kemudian disampaikan ke Beijing," kata Marape dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Rabu (7/8).
"Dia menyarankan agar Bank PNG dan Bank Rakyat RRC akan memimpin bersama Kementerian Keuangan untuk memastikan konsultasi akan berjalan," katanya.
Papua Nugini. Foto: Shutterstock
Menurut pernyataan itu, Marape mendesak Beijing untuk membuat perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara kepulauan Pasifik dan menyarankan agar China meningkatkan investasinya di sektor kehutanan, perikanan, dan sumber daya.
Permintaan untuk membantu pembiayaan itu kemungkinan besar akan membuat Australia dan Amerika Serikat geram. Sebab, dua negara itu tengah berusaha memperkuat pengaruhnya dan keutuhan sekutu di Pasifik, khususnya lagi menyaingi kekuatan China.
ADVERTISEMENT
Beijing pun telah memperkuat hubungan dengan Papua Nugini dan negara-negara pasifik lainnya dengan cara menawarkan pinjaman untuk infrastruktur atau proyek-proyek yang tidak mampu dibayar oleh negara Pasifik.