Parlemen AS Gelar Voting untuk Kecam Twit Rasial Donald Trump

17 Juli 2019 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Carlos Barria
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Carlos Barria
ADVERTISEMENT
Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat menggelar pemungutan suara alias voting untuk menentukan sikap atas pernyataan rasial Presiden Donald Trump kepada 4 anggota parlemen demokrat.
ADVERTISEMENT
Sesaat sebelum pemungutan suara dimulai, Ketua Parlemen Nancy Pelosi meminta untuk seluruh anggota parlemen mendukung rencana mengutuk twit rasis Trump.
(kiri-kanan) Ilhan Omar, Rashida Tlaib, Alexandria Ocasio-Cortez, dan Ayanna Pressley 4 politikus AS yang jadi sasaran komentar rasis Trump. Foto: AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
"Tidak melakukan sesuatu artinya mengkhianati nilai dan juga sumpah jabatan kita untuk melindungi rakyat Amerika," kata politikus Partai Demokrat itu, dilansir dari AFP, Rabu (17/7).
Sebagian besar petinggi Partai Republik mendukung Trump. Namun ada 4 orang yang ikut bersama 235 anggota Partai Demokrat mengutuk Trump.
Pernyataan Trump dinilai telah meningkatkan ketakutan dan juga kebencian di tengah masyarakat Amerika.
Salah satu anggota parlemen independen juga mendukung langkah untuk mengecam Trump.
Kontroversi ini dimulai saat Trump melalui akun twitternya 'menyuruh' empat perempuan anggota kongres untuk 'pulang' ke negara mereka masing-masing. Padahal, keempat wanita itu adalah warga negara AS keturunan Hispanik, Arab, Somalia, dan Afrika-Amerika.
ADVERTISEMENT
Trump juga menuduh keempat perempuan itu, yakni Alexandria Ocasio-Cortez, Rashida Tlaib, Ilhan Omar dan Ayanna Pressley membenci Negeri Paman Sam.
"Negara kita Bebas, Cantik dan Sangat Sukses. Jika kamu membenci Negara kami, atau jika kamu tidak bahagia di sini, kamu bisa pergi!" twit sang presiden Selasa.
Twit Trump itu langsung mendapat kecaman dari berbagai pihak, salah satunya dari Partai Demokrat yang berunjuk rasa di sekitar gedung parlemen.