Parpol Berdatangan Beri Bantuan Korban Pembagian Sembako di Monas

Suasana pembagian sembako di Monas. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Tragedi pembagian sembako di Monas menyisakan duka yang mendalam bagi warga Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Barat, khususnya bagi keluarga korban.

Dua anak di bawah umur, Mahesa Junaidi dan Muhammad Rizki, yang diduga meninggal dunia karena berdesak-desakan berebut sembako. Berbagai simpati berdatangan dari berbagai kalangan. Karena yang menjadi korban adalah keluarga miskin yang harus tewas karena berdesak-desakan untuk mendapatkan sembako.

Bahkan, partai politik pun berdatangan mencari simpati warga Kelurahan Pademangan Barat. Simpati itu dilakukan dengan cara tawaran bantuan hukum kepada keluarga korban. Bantuan hukum ini diberikan agar keluarga korban dapat melaporkan pantia penyelenggara ke kepolisian karena dianggap tidak bertanggung jawab atas kejadian ini.

"Banyak orang partai pada kontak saya (menanyakan rumah keluarga korban),” kata Ketua RT 11 Kelurahan Pademangan Barat, Andi Pane saat ditemui kumparan (kumparan.con), di Pademangan Barat, Jakarta Utara, Jumat (4/5).

Kupon pengobatan gratis di Monas. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)

Terlepas dari tujuan ingin membantu korban dengan pemberian bantuan hukum, Andi menduga, parpol-parpol yang mendatanginya, dalam rangka mencari perhatian publik di tengah tahun politik.

“Ya tujuanya saya enggak paham. Tapi kalau kita liat positifnya mereka mau melakukan upaya hukum, dengan melakukan peninjauan hukum," jelas Andi.

"Tapi tujuan di luar itu enggak tahu, ini kan lagi tahun politik. Biasalah, partai berupaya keras. Supaya dia dilihat sebagai partai yang aspiratif,” imbuhnya.

Kupon bagi-bagi sembako di Monas. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)

Sebelum mendatangi Andi, salah satu keluarga ibu korban, Komariyah sempat diberi bantuan ambulans dari Partai Gerindra saat mengantar anaknya yang tewas Adinda Rizki dafri Rumah Sakit Tarakan ke tempat pemakaman di Bogor Jawa Barat.

Hingga saat ini Keluarga Rizki masih berduka. Mereka berupaya mencari keadilan melalui jalur hukum dengan melaporkan kasus kematian anaknya ke Bareskrim Polri. Sedangkan keluarga Mahesa memilih tidak menempuh jalur hukum. Ayah Mahesa, Junaedi mengatakan keluarganya ikhlas atas kepergian anaknya.