Partai Berkarya Bandingkan Gaya Blusukan Jokowi dan Soeharto

Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso di DPP Partai Berkarya, Jumat (3/8). (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)

Sudah biasa jika Partai Berkarya membandingkan masa Orde Baru dengan era reformasi. Kini partai yang digawangi Keluarga Cendana membandingkan gaya blusukan Presiden Soeharto dengan Presiden Joko Widodo.

Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengatakan gaya blusukan yang merekat di Jokowi sebenarnya sudah sering dilakukan oleh Soeharto pada era Orde Baru.

“Kami menghormati Pak Jokowi dengan blusukannya, tapi zaman Pak Harto melakukan hal yang sama. Tapi Pak Harto nggak pernah disebut blusukan,” ujar Priyo di Kantor DPP Partai Berkarya, Jumat (3/8).

Presiden Soeharto ketika menemui Ratu Juliana (Foto: Istimewa)

Priyo menjelaskan, pada era Presiden Jokowi, blusukan selalu mendapat perhatian media dan digembar-gemborkan. Sedangkan saat era Orde Baru, kunjungan semacam blusukan tidak digembar-gemborkan.

“Beliau (Presiden Soeharto) tidak pernah dikumandangkan dan disiarkan, tapi memang betul-betul silent. Kalau sekarang dikumandangkan. Tidak apa-apa, biar rakyat tahu,” ujar Priyo.

Namun Priyo menegaskan, tidak ingin memutar kembali waktu untuk mengembalikan era Orde Baru. Dia merasa, ada baiknya untuk melihat sisi positif dari setiap masa kepemimpinan presiden sehingga bisa menjadi pelajaran untuk masa sekarang.

“Tapi semua juga sangat mengapresiasi langkah blusukan itu yang bagus, mungkin mengapresiasi (juga) presiden sebelumnya, termasuk Pak Harto,” ujar Priyo.

Jokowi Blusukan ke Mal di Jayapura. (Foto: Biro Pers Setpres/Laily Rachev)