Partai Berkarya: Kami Belum Mau Ikut Gerakan #2019GantiPresiden

12 Mei 2018 11:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Polemik. (Foto: Moh Fajri/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Polemik. (Foto: Moh Fajri/ kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi gerakan #2019GantiPresiden masih terus digelorakan oleh sebagian masyarakat. Sejumlah kelompok hingga partai politik sepakat agar gerakan #2019GantiPresiden menjadi basis kekuatan politik untuk bisa mengalahkan incumbent. Namun, tampaknya gerakan tersebut belum bisa mempengaruhi sikap politik bagi sejumlah partai baru salah satunya adalah Partai Berkarya.
ADVERTISEMENT
Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengungkapkan, partainya belum mau terlibat dalam gerakan #2019GantiPresiden. Sebab, menurut Priyo, Partai Berkarya saat ini masih fokus untuk bisa memenuhi syarat ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.
“Kami belum mau ikut-ikutan untuk menggelorakan #2019GantiPresiden, biarkanlah pada saatnya kami menentukan. Tagar kami 2019 ganti legislatif,” katanya dalam diskusi bertajuk ‘Mengejar Ambang Batas Parlemen’ di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, (12/5).
Priyo menjelaskan, hal itu dilakukan partainya karena melihat keadaan negara yang tidak kondusif. Salah satunya banyak pertikaian yang terjadi di tengah masyarakat, ditambah maraknya pemberitaan hoaks yang membuat tensi politik memanas.
“Kenapa demikian, karena kita merasa khawatir, masyarakat jengah terjadi pertikaian di mana-mana, saling caci, saling mencerca, tokoh politik ini membusukkan tokoh politik lain. Melaporkan ini, mempolisikan ini. Berita-berita bohong dan hoaks bertebaran di mana-mana,” ujar Prio.
ADVERTISEMENT
Maka, Priyo menegaskan, perlu sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan permasalahan yang ada. Menurutnya, era Orde Baru bisa menjadi solusi yang tepat untuk mengatasinya. Sehingga, Priyo optimis bahwa Partai Berkarya yang diketuai oleh Tommy Soeharto siap berkontribusi untuk bisa mengembalikan kondisi ekonomi Indonesia lebih baik seprti zaman Presiden Soeharto.
“Keprihatinan ini lah kami hadir untuk menunjukkan masih enak jamanku biyen toh. Ketika zaman Pak Harto suasana murah, sandang, pangan, papan murah. Ini yang ingin saya kemukakan. Saya mau berdebat dengan siapapun dan tokoh parpol manapun untuk meyakini langkah Berkarya ini langkah yang paling benar,” tutupnya.