news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Partai Demokrat Akan Bahas Usulan Prabowo-Salim Segaf dengan PKS

30 Juli 2018 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hinca Panjaitan Usai Bertemu dengan KPU bahas mekanisme Pencalonan Capres Cawapres (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hinca Panjaitan Usai Bertemu dengan KPU bahas mekanisme Pencalonan Capres Cawapres (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah bertemu dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono malam nanti akan bertemu dengan elite PKS di Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Selain membahas soal koalisi, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, rombongannya nanti juga akan membicarakan soal hasil Ijtima Ulama yang merekomendasikan Prabowo dan Ketua Dewan Syuro PKS Salmi Segaf Al Jufri sebagai capres-cawapres.
"Ya tentulah, nanti kami akan bicarakan itu (soal Prabowo-Salim)," kata Hinca Panjaitan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7).
Tak hanya itu, Partai Demokrat nantinya juga akan menyampaikan hasil pertemuan dengan Gerindra dan PAN yang sudah berlangsung selama ini.
"Kami akan menyampaikan apa yang sudah kami komunikasikan, baik dengan Gerindra yang dua kali maupun dengan PAN," ucapnya.
Sebelumnya, forum Ijtima Ulama yang berlangsung pada 27-29 Juli merekomendasikan Prabowo-Salim atau Prabowo-Ustaz Abdul Somad untuk maju ke laga pilpres.
Prabowo Subianto dan SBY usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto dan SBY usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Dalam acara itu, GNPF Ulama mengundang lima partai politik, yakni Partai Gerindra, PKS, PAN, PBB dan Partai Berkarya. Kendati demikian, rekomendasi itu tidak berarti harus disepakati oleh partai koalisi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Somad sendiri sudah menolak untuk maju di laga Pilpres. Melalui akun Instagramnya @ustadzabdulsomad, Somad mengatakan, duet Prabowo-Salim dinilai lebih cocok untuk melenggang ke ajang pilpres.
"Biarlah saya jadi suluh di tengah kelam, setetes embun di tengah sahara. Tak sungkan berbisik ke Habib Salim, tak segan bersalam ke Jenderal Prabowo," ujar dia.
"Setelah Sayyidina Umar bin Khattab wafat, sebagian Sahabat ingin membaiat Abdullah -anak Sayyidina Umar- sebagai pengganti. Beliau menolak lembut, karena bidang pengabdian ada banyak pintu. Fokus di pendidikan dan dakwah," tutupnya.