Partai Demokrat Fokus Pileg, Pilpres Urusan DPP

Hinca Panjaitan saat ditemui awak media, Minggu (9/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)

Partai Demokrat memberikan pembekalan kepada 573 calon legislatornya di 80 daerah pemilihan. Pembekalan tersebut langsung dibuka oleh Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Namun, dalam pidatonya, tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut SBY untuk caleg-calegnya mengkampanyekan pasangan capres cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Padahal, Partai Demokrat adalah bagian dari koalisi Prabowo-Sandi.

Menanggapi hal itu, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, pembekalan caleg ini adalah upaya partai meraih kesuksesan di Pileg 2019. Sedangkan, untuk urusan pilpres itu merupakan kewenangan DPP Partai Demokrat.

“Sikap Partai Demokrat sejak awal jelas tanda tangan saya dan Pak SBY. Dukungan kami jelas kepada Prabowo-Sandi sudah didaftar di KPU. Itu enggak usah diragukan. 5 bulan ke depan adalah masa-masa kampanye. Yaitu pada caleg dan pilpresnya,” kata Hinca di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/11).

“Apa yang kami lakukan sekarang adalah pada calegnya. Berjuanglah full untuk calegnya. Urusan pilpres, urusannya DPP. Nah karena itu masuk di Badan Pemenangan Nasional (BPN) itu. Jadi kita bedakan. Hari ini kami fokus bicara caleg,” imbuhnya.

Pidato Politik SBY di HUT Partai Demokrat (Foto: Abror Rizki/Partai Demokrat)

Sehingga, acara pembekalan caleg Demokrat kali ini tidak mengundang Prabowo-Sandi karena Demokrat ingin fokus memenangkan Pileg 2019. Tetapi, Hinca enggan merinci strategi seperti apa yang disampaikan SBY kepada 573 caleg Demokrat untuk memenangkan kontestasi di 80 daerah pemilihan itu.

“Jangan dibocorin strategi itu. Enggak akan kami bocorkan. Bagaimana calegnya bekerja itu strategi kami,” terang anggota Komisi III DPR itu.

SBY di pembekalan caleg Partai Demokrat. (Foto: Ricad Saka/kumparan)

Dalam pembekalan kali ini, Demokrat turut menghadirkan perwakilan dari Mahkamah Konstitusi, KPU, Bawaslu hingga KPK. Hal itu bertujuan agar para caleg mengetahui aturan main selama proses pemilu hingga terpilih nanti.

“Kami mengundang juga KPU, Bawaslu, MK, KPK yang berikatan juga dengan proses-proses ini. Caleg harus tahu lah itu, kemudian dari dalam juga ada internal, ada Kogasma, ada Pak SBY, ada saya sendiri, ada KPB, ada BPOK, tapi sifatnya internal, bagaimana caleg-celg ini membekali diri, paham aturan main dari luar, paham aturan main dari dalam, fokus di situ,” tutup Hinca.