news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Partai Oposisi: Sabah Bukan Deposito Suara Tetap untuk Najib di Pemilu

7 Mei 2018 5:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Malaysia Najib Razak. (Foto: Reuters/Lai Seng Sin)
zoom-in-whitePerbesar
PM Malaysia Najib Razak. (Foto: Reuters/Lai Seng Sin)
ADVERTISEMENT
Pemilu untuk memilih seorang kepala pemerintahan tengah berlangsung di Malaysia. Perdana Menteri Najib Razak kembali bertarung di Pemilu ini dengan lawannya adalah mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Reuters, Senin (7/5), untuk memenangkan pertarungan di Pemilu kali ini, Najib mengandalkan suara dari Kota Sabah. Bahkan Najib menyebut Sabah merupakan 'deposito tetap' suara baginya.
Namun, seorang pembelot senior Kota Sabah menegaskan, Najib tak bisa lagi mengandalkan negara bagian itu. Karena warga Sabah telah lama menderita di bawah kepemimpinan Najib.
"Memalukan bagi orang-orang Sabah untuk dianggap sebagai deposito tetap (suara Pemilu), ketika bunga tidak diberikan (kembali)," kata Datuk Seri Haji Mohd Shafie bin Haji Apdal, pembelot senior kepada Reuters dalam sebuah wawancara di rumahnya di ibu kota negara bagian Kota Kinabalu.
"Orang-orang tidak lagi bodoh," lanjut dia.
Shafie Apdal merupakan politisi senior di United Malays National Organisation (UMNO) dan Barisan Nasional (BN) yang dipimpin oleh Najib Razak. Ia juga merupakan ketua Partai Warisan Sabah.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa jajak pendapat independen yang mengukur sentimen pemilih di Malaysia. Tetapi para analis memiliki pandangan yang beragam tentang apakah Partai Warisan Sabah yang dipimpin Shafie dapat melonggarkan kekuasaan BN pada negara dan menggeser keseimbangan kekuasaan di parlemen.
Namun BN tetap yakin akan mempertahankan kekuasannya di Sabah. Najib mengatakan bahwa negara kini memiliki infrastruktur yang lebih baik.
Tak hanya itu, Najib menegaskan pemerintah telah menangani dengan baik masalah-masalah di Kota Sabah yang berbatasan dengan negara tetangga seperti Indonesia dan Filipina. Misalnya saja soal imigrasi ilegal yang berasal dari Indonesia dan Filipina.