Spanduk Penolakan Tamu di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya

Pasang Bendera Merah Putih di Asrama Papua, FKPPI Minta Maaf

20 Agustus 2019 14:29 WIB
Spanduk Penolakan Tamu di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk Penolakan Tamu di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri (FKPPI) meminta maaf atas insiden di asrama mahasiswa Papua, Surabaya, Jumat (17/8).
ADVERTISEMENT
“Kami menyampaikan permohonan maaf dan semoga khususnya di Papua tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata aktivis FKPPI Tri Susani di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (20/8).
“Kami atas nama masyarakat Surabaya dan dari rekan-rekan ormas menyampaikan permohonan maaf apabila ada ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan itu,” jelas Tri Susanti yang akrab disapa Susi ini.
Susi mengatakan, insiden itu berawal dari pihaknya yang memasang bendera merah-putih tersebut di depan asrama. Menurut Susi, pihaknya hanya ingin ada bendera terpasang di tempat itu. Pasalnya, jelang 17 Agustus belum ada bendera Merah Putih yang terpasang.
“Kami ini hanya ingin menegakkan bendera Merah Putih di sebuah asrama yang selama ini mereka menolak untuk memasang. Jadi ini bukan agenda yang pertama kali,” terangnya.
ADVERTISEMENT
“Selebihnya itu bukan urusan kita, tujuan utama kita kita hanya fokus untuk memasang bendera Merah Putih aja,” imbuhnya.
Aktivis FKPPI Tri Susi. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Sementara itu, Susi menampik FKPPI saat berada di depan asrama melontarkan perkataan tak pantas kepada mahasiswa. Bahkan, ia mengaku tak bersinggungan dengan penghuni asrama.
“Bahkan kami tidak bersentuhan dengan mereka. Kalau dibilang bahwa masyarakat Surabaya terjadi bentrok atau ada teriakan rasis. Itu sama sekali tidak ada,” paparnya.
Sedangkan, kedatangan Susi di Mapolda Jatim lantaran melakukan koordinasi untuk mencairkan ketegangan saat ini. Pihaknya diminta kepolisian untuk ikut menjaga suasana Indonesia kondusif kembali.
“Kapolda ingin koordinasi dengan pihak ormas karena situasi yang di sana sedang panas. Jadi mungkin masih dikhawatirkan kalau ormas ini akan melakukan tindakan-tindakan di luar itu, ini hanya cooling down,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten