news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Paspampres Tetap Pakai Beskap di Resepsi Kahiyang-Bobby di Medan

26 November 2017 9:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paspampres kenakan beskap (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paspampres kenakan beskap (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pasukan Pengamanan Presiden hari in kembali mengenakan pakaian beskap atau baju adat Jawa. Sebelumnya, saat menjadi satuan pengamanan khusus saat pernikahan putri Presiden, Kahiyang Ayu, dan Bobby Nasution di Solo, Jawa Tengah, mereka juga menggunakan beskap.
ADVERTISEMENT
Paspampres berbadan tegap yang terlihat cool, gaya dengan setelan jasnya, kini memakai beskap atau baju adat Jawa. Meski berbeskap, namun hal tersebut tak mengurangi keluwesan mereka berjalan untuk mengamankan Presiden Joko Widodo dan keluarga.
Pantauan kumparan (kumparan.com), Minggu (26/11), di Hotel Adi Mulia, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Sumatera Utara, Komandan Paspampres Group A Kolonel Inf Muhammad Hasan juga terlihat memakai beskap lengkap dan blangkon di kepalanya.
Paspampres kenakan beskap (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paspampres kenakan beskap (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Menurut Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, alasan Paspampres memakai beskap untuk menunjukkan Indonesia yang beragam. Walau berada di Medan namun karena Jokowi berasal dari Solo, Jawa Tengah, maka Paspampres memakai baju adat Jawa.
"Keseragaman saja. Keretanyakan juga ada corak jawa. Lalu yang naik pakai baju adat batak. Untuk menujukkan cita rasa kebinekaan," kata Heru Budi.
ADVERTISEMENT
"Nah Paspampresnya pakai baju adat Jawa. Jado bukan karena ini di Medan, ini di Indonesia," lanjut dia.
Sebelumnya, ketika nikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Solo, Paspampres juga mengenakan beskap. Mereka mencuri perhatian di setiap kirab. Tampak beberapa pria berbadan tegap dan tinggi memakai beskap berwarna hitam lengkap dengan blangkon dan kain batik. Mereka bergerak mengawal kiri dan kanan keluarga mempelai.